Maka itu, pemerintah terus menggodok melalui rapat terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam Proyek-proyek infrastruktur dengan membahas latar belakang peningkatan penggunaan produksi domestik karena sudah banyak produk yang dibutuhkan sudah dapat diproduksi di dalam negeri.
"Yang pertama, soal proyek pipa transmisi gas dari Gresik di Jawa Timur ke Semarang, Jawa Tengah. Meskipun dimenangi konsorsium Wijaya Karya tetapi menggunakan baja dari Korea Selatan," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Proyek pipa gas itu milik PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merentang sepanjang 270 kilometer (km). Proyek ini dikerjakan oleh BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Remaja Bangun Kencana dan Kelsri.
Menyoal dipakainya baja dari Korsel itu, Saleh mendesak agar baja domestik diprioritaskan. "Kita sudah bisa kok produksi di Batam, Cilegon, juga di Bekasi. Lain cerita kalau kita belum bisa," ujar dia.
Bahasan kedua dalam rapat tersebut ialah proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Komponen dalam negeri bakal dimanfaatkan dengan maksimal karena industri nasional sudah mampu memproduksi turbin, trafo, hingga kabel transmisi.
"Yang ketiga, kita matangkan kemampuan memenuhi kebutuhan alat berat untuk proyek infrastruktur. Ini juga agar baja nasional lebih banyak terserap dan menggerakkan industri baja itu sendiri juga industri alat berat," papar Saleh.
Pada pembahasan rapat tersebut, diungkapkan pula Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membutuhkan excavator sebanyak 1.000 unit. Di sisi lain, PT Pindad, BUMN yang kondang sebagai pelaku industri pertahanan, juga menggarap industri alat berat.
"Kita akan koordinasi dengan PU dan Pindad. Pindad sedang mempersiapkan prototipe yang siap di-launching pada Juni atau Juli," paparnya.
Saleh mengutarakan bahwa pekerjaan tersebut haruslah dikerjakan dengan cepat, karena hal tersebut dapat mempercepat pula kemandirian ekonomi.
"Selain itu, kita bisa melakukan penghematan devisa yang sebelumnya mengalir keluar negeri kala aktivitas impor masih tinggi. Juga demi terbangunnya struktur industri hulu hingga hilir, penyebaran industrialisasi dan terciptanya lapangan kerja," pungkas Saleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id