"Populasi Jabodetabek itu 30 juta jiwa, ini regional terbesar setelah Tokyo dan Yokohama," kata Hermanto dalam Global Infrastructure Leaders Forum (GILF) 2015, di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).
Hermanto mengatakan, populasi penduduk Indonesia mengalami peningkatan hingga dua kali lipat menjadi 250 juta jiwa saat ini, dibandingkan tahun 1970-an. Pertumbuhan penduduk di kota mencapai enam kali lipat, salah satunya Jakarta.
Untuk itu, menurutnya mengapa pembangunan infrastruktur di Jabodetabek, khususnya Jakarta perlu digeber. Dia mengatakan Jakarta membutuhkan infrastruktur penunjang untuk mengimbangi padatnya pertumbuhan penduduk.
Lebih lanjut, dia mencontohkan, ketika masih di pemerintahan, pihaknya berkomitmen mebangun jalan akses Tanjung Priok, enam ruas jalan tol dalam kota dan transportasi cepat massal di Jakarta.
Ke enam ruas jalan tersebut, sambungnya akan membentang sepanjang 70 kilometer (km) dan menghubungkan rute Kampung Melayu, Tanah Abang, Kemayoran, Matraman yang menyambung ke ring road dan akan saling terintegrasi. "Inilah upaya kita memperbaiki Jakarta," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News