Pabrik Sritex -- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Pabrik Sritex -- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

Bersaing Global, Sritex Perluas Pabrik USD104 Juta

Antara • 14 Februari 2015 12:00
medcom.id, Sukoharjo: Produsen tekstil dan produk tekstil (TPT) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memperluas pabrik senilai USD104 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk sektor pewarnaan (drying & finishing).
 
Presdir Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, pada peletakan batu pertama perluasan pabrik yang dihadiri Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana, di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengatakan investasi tambahan itu merupakan bagian dari strategi untuk memenangkan persaingan.
 
"Untuk bisa bersaing global, kami mengambil langkah strategis, menciptakan ragam produksi tekstil dan garmen untuk perlengkapan militer dan fashion atau busana," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/2/2015).

Untuk mendukung target tersebut, pihaknya melakukan perluasan pabrik senilai USD104 juta yang dananya diperoleh dari pengeluaran obligasi. Iwan mengatakan dengan perluasan pabrik tersebut akan ada tambahan produksi dari sektor pemintalan benang (spinning) menjadi 54.500 bal per bulan dari sebelumnya 47 ribu bal dan kapasitas pertenunan (weaving) menjadi 15 juta meter dari sebelumnya 10 juta meter per bulan.
 
Selain itu, sektor pewarnaan (drying & finishing) kapasitasnya naik dari 10 juta menjadi 20 juta yard per bulan, dan kapasitas garmen naik dari satu juta menjadi 2,5 juta potong pakaian jadi per bulan. "Kami ingin mendorong (Sritex) tercapainya industri garmen terintegrasi dari hulu ke hilir," ujar Iwan.
 
Dengan penambahan kapasitas tersebut, ia memperkirakan ada 3.000 tambahan tenaga kerja baru di Sritex. Saat ini perusahaan tekstil yang berdiri sejak 1966 itu telah memiliki 58 ribu karyawan. Iwan juga menyebutkan dalam strategi ekspansi itu, Sritex juga tengah mempersiapkan produksi TPT berbasis bahan baku serat rayon untuk diproduksi hingga menjadi garmen.
 
Menperin Saleh Husin yang hadir untuk peletakan batu pertama perluasan pabrik itu, mengapresiasi langkah Sritex sehingga mampu menambah jumlah penyerapan tenaga kerja baru dan terus meningkatkan ekspor ke lebih dari 100 negara.
 
"Industri TPT nasional merupakan sektor strategis yang memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan sandang dalam negeri serta sebagai penghasil devisa ekspor nonmigas dengan nilai yang cukup signifikan," tegasnya.
 
Oleh karena itu, ia menilai pencapaian Sritex yang ekspornya mencapai di atas 65 persen dari produksi serta menyerap tenaga kerja lebih dari 50 ribu orang atau 3,5 persen dari total penyerapan tenaga kerja sektor TPT sangat membantu pemerintah untuk peningkatan ekspor nonmigas dan pengurangan jumlah pengangguran, disamping peningkatan pendapatan negara melalui pajak.
 
Sritex tidak hanya  memenuhi permintaan kebutuhan tekstil dan pakaian jadi secara umum, namun juga telah memasok  kebutuhan tekstil di bidang pertahanan, di antaranya tenda, tas ransel, sepatu, serta seragam militer, baik dalam negeri maupun ekspor, terutama untuk negara Jerman dan negara anggota NATO lainnya dengan berbagai teknologi tinggi yang dikenakan pada produknya, seperti teknologi antiinframerah, antiapi, antipeluru, antiradiasi, dan antiserangga.
 
"Saya juga sangat mengapresiasi teknologi yang telah diterapkan oleh PT Sritex untuk terus mengembangkan smart textile yang mempunyai value added yang cukup tinggi pada bidang TPT," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan