Dari total penumpang tersebut, terdapat empat pegawai PT Pos Indonesia yang membawa dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebesar Rp6,57 miliar. Dana PSKS itu rencananya akan dibagikan kepada 10.958 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di 34 distrik Kabupaten Pegunungan Bintang.
Plt Direktur Utama Pos Indonesia Poernomo mengatakan, penyaluran dana dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu hanya berhasil ditemukan sekitar Rp700 juta. Itu pun hanya Rp500 juta yang utuh, sedangkan Rp200 juta sisanya mengalami kerusakan.
"Dari sekitar Rp6,5 miliar dana PSKS tersebut yang berhasil diselamatkan dan utuh sekitar Rp500 juta. Rp200 juta mengalami kerusakan dan yang lainnya terbakar," ujar Poernomo ditemui di Kantor Pos Pasar Baru, Jalan Gedung Kesenian No. 2, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
Ia mengakui, penyaluran dana PSKS itu telah diasuransikan oleh PT Asuransi Bumida sehingga pihak Pos Indonesia dapat mengklaim dana tersebut. Namun sebelumnya dana PSKS yang berhasil ditemukan itu harus diserahkan kepada Bumida.
"Uang yang ditemukan namun rusak sebanyak Rp200 juta akan diganti oleh BI karena uang tersebut tak layak edar. Sedangkan uang selamat sekitar Rp500 juta akan diberikan seluruhnya ke Asuransi Bumida," paparnya.
Hal tersebut, jelas Poernomo, karena Bumida akan mengganti semua uang yang telah diasuransikan tersebut. Sehingga Pos Indonesia yang menerima penemuan uang dari Basarnas itu harus dikembalikan terlebih dahulu.
"Pos Indonesia sudah mengasuransikan seluruh dana PSKS, termasuk PSKS untuk Kabupaten Pegunungan Bintang. Jadi nanti Bumida Asuransi akan mengganti sebesar Rp6.574.800.000," pungkas Poernomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News