Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani menyebut perlu kerja sama berbagai pihak dalam mencegah dampak ekonomi yang lebih buruk bagi ekonomi RI. Pasalnya, indikasi penurunan saat ini telah terjadi di beberapa sektor seperti industri pariwisata.
"Kita harus bangun kerja sama erat di antara kita, kita belum pernah hadapi seperti ini, untungnya saat low season tapi kalau berlanjut sampai pertengahan Februari jadi serius," kata Hariyadi di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, 7 Februari 2020.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ini bisnis pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak signifikan. Saat ini, pemerintah telah menutup seluruh penerbangan dari dan ke Tiongkok.
Penurunan jumlah wisatawan asal Tiongkok sangat terasa di destinasi pariwisata Bali. Bahkan, pelancong Tiongkok telah membatalkan seluruh rencana mereka untuk berlibur ke Indonesia.
"Baru saja habis Imlek ada virus korona buat kita kelimpungan, apalagi kita sektor pariwisata di Bali 40 ribu lebih (wisatawan) dari 2.000 pax batal,” ujar Haryadi.
Imbas virus corona, lanjut dia, juga berdampak pada kegiatan ekspor impor terutama untuk perdagangan hewan hidup. Ia bilang pemerintah perlu memikirkan alternatif lain agar perekonomian Indonesia bisa tetep berjalan dan tumbuh.
“Kita tidak terbayang penyebaran korona lebih dari SARS walaupun lebih mematikan SARS, kita harus bangun kerja sama erat di antara kita,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News