Dalam pidato pembukaannya, Luhut menyampaikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia memiliki peran penting terhadap keamanan dan kedaulatan laut di Indonesia. Diharapkan Bakamla dapat memanfaatkan acara ini sebagai ajang diskusi terkait isu maritim terkini disekitar laut Indonesia.
"Saya berharap HACGAM ini bisa menghasilkan suatu keputusan yang kuat sebagai berangkat acuan untuk keamanan maritim secara regional," kata Luhut, di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/10/2016).

Heads of Asian Coast Guard Agency Meeting (HACGAM) ke-12. (FOTO: MTVN/Ayu)
Luhut menjelaskan, ada empat pilar yang akan dibahas dalam acara tersebut yaitu pencegahan dan penanganan tindak pelanggaran hukum laut, Search and Rescue (SAR), perlindungan terhadap lingkungan hidup di perairan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Dia pun berharap ajang ini bukan hanya pertemuan antar negara saja, melainkan juga harus dapat memecahkan permasalahan yang ada. Khususnya, permasalahan pencurian ikan ilegal (illegal fishing) di Indonesia.
"Nah kita perlu terkuat Bakamla ke depan, dan juga illegal fishing. Saya kira illegal fishing harus diberantas, sehingga ikan kita tidak lagi di curi-curi," ucap Luhut.
Adapun beberapa negara yang hadir salam HACGAM ke-12 ini adalah Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, India, Jepang, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Filipina, Thailand, dan dua badan observasi The Region Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery again Ships in Asia (ReCAAP) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News