Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini mengungkapkan, di pasar dunia, Indonesia berada pada urutan ke-10 dengan market share sebanyak lima persen. Sedangkan Malaysia berada di peringkat pertama dengan angka 30 persen. Dalam hal ini, Indonesia perlu meningkatkan pangsa pasar secara terus menerus.
"Kalau diangkat ke konteks makro, Indonesia sebagai one of the biggest moeslem country. Tapi kita prihatin syariah market kita kecil. Market share-nya hanya lima persen di internasional market, dibandingkan dengan Malaysia yang tumbuh 30 persen," ujarnya, seusai acara buka bersama di PT SMI Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Rabu malam 7 Juni 2017.
Menurutnya, potensi pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia cukup besar. Sementara investor memiliki kekhawatiran sendiri bila meluncurkan produk berskema syariah. Padahal, kata Emma, total aset keuangan syariah pada akhir 2016 mencapai Rp891 triliun dengan pertumbuhan rata-rata 23 persen per tahun.
Adapun jumlah aset tersebut mengalami pertumbuhan sebanyak 20,28 persen, pembiayaan tumbuh 16,41 persen dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 20,84 persen. "Penyebabnya, karena istilah syariah sudah membuat kita 'keder' duluan. Jadi project owner sudah 'keder' duluan," tuturnya.
Oleh sebab itu, SMI meluncurkan Unit Usaha Syariah (UUS) yang menawarkan opsi-opsi pembiayaan dan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan prinsip syariah. Peluncuran produk tersebut sebagai penetrasi agar pemain lama di sektor perbankan syariah dapat ditarik untuk mendanai sejumlah proyek infrastruktur.
Beberapa produk pembiayaan syariah antara lain ijarah muntahiyah bittamlik atau pembiayaan berbasis sewa menyewa. SMI juga menyediakan pembiayaan syariah dengan skema murabahah atau pembiayaan berbasis jual beli. Di luar itu juga ada musyarakah mutanaqisah atau kemitraan dengan aset kepemilikan yang menurun.
"Ini yang mungkin ke depan kenapa SMI meluncurkan UUS. Salah satunya kita ingin coba aktifkan melakukan market penetrasi atas syariah market khususnya untuk pembiayaan infrastruktur," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News