Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Senayan. (FOTO: MI/Susanto)
Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Senayan. (FOTO: MI/Susanto)

Sidang Bersama DPR-DPD RI

Jokowi Tegaskan Indonesia Tidak Boleh Terjebak Pragmatisme Jangka Pendek

Angga Bratadharma • 16 Agustus 2018 11:26
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan apa yang dilakukan pemerintah kemarin dan saat ini bukan semata-mata memecahkan masalah masa kini atau masalah 1-2 tahun ke depan. Bahkan, Indonesia tidak boleh terjebak dalam pragmatisme jangka pendek yang justru membuat jalan Indonesia melambat di masa depan.
 
"Walau banyak yang harus kita syukuri, namun kita tidak boleh cepat berpuas diri. Indonesia harus mengejar ketertinggalannya dari negara-negara lain yang mampu berlari lebih cepat dalam menggapai kemajuan," kata Jokowi, dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di depan sidang bersama DPR-DPD, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
 
Menurutnya Indonesia harus menjadi negara maju yang bisa berdiri sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia. Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat, bermartabat, dan dihormati negara-negara lain di dunia. Oleh karena itu, Indonesia harus memperkuat pondasi dan mengumpulkan energi untuk melakukan lompatan kemajuan.

"Kita harus berani melakukan terobosan untuk melompat jauh ke depan. Kita harus berani membuat kebijakan yang hasilnya tidak kita nikmati saat ini, tapi membuat langkah kita ke depan menjadi lebih cepat," kata Jokowi.
 
Bahkan, lanjutnya, Indonesia tidak boleh terjebak dalam pragmatisme jangka pendek, yang justru membuat jalan Indonesia melambat di masa depan. Indonesia tidak boleh terjebak pada status sebagai negara berpenghasilan menengah atau tidak boleh terkena middle income trap, tapi harus berhasil menjadi negara maju dan menjadi Indonesia yang maju.
 
"Oleh karena itu, apa yang kita lakukan kemarin dan saat ini bukan lah semata-mata untuk memecahkan masalah masa kini atau masalah satu-dua tahun ke depan," kata Jokowi.
 
Akan tetapi, masih kata Jokowi, semua itu juga menjadi bagian dari lompatan kemajuan Indonesia untuk menjawab masalah-masalah Indonesia di masa depan. Apalagi, keberhasilan
Timnas Sepakbola Indonesia U-16 menjuarai turnamen ASEAN Football Federation pada 11 Agustus 2018 adalah salah satu contohnya.
 
"Tim yang masih berusia 16 tahun ke bawah ini adalah masa depan sepakbola Indonesia dan mereka adalah masa depan Indonesia. Adapun selama 73 tahun kita sudah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh, bangsa yang tahan banting, dan bangsa yang ingin terus berprestasi meraih kemenangan dan kemajuan," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan