Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan populasi generasi milenial akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Di samping itu, perkembangan teknologi juga akan memudahkan orang untuk terlibat dalam upaya mengembangkan industri halal di Indonesia.
"Generasi milenial harus diinisiasi. Platform industri ritel bisnis akan geser ke arah online. Maka semua layanan ini akan menjadikan model bisnis yang lama menjadi dari offline ke online. Milenial akan dominasi peran ekonomi itu," kata Bambang, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Secara global, pengeluaran muslim untuk gaya hidup halal mencapai USD2 triliun. Mayoritas dana itu dihabiskan untuk makanan dan minuman yang mencapai USD1,2 triliun, pakaian sebesar USD254 miliar, pariwisata USD169 miliar, media dan hiburan USD198 miliar, obat-obatan USD83 miliar, dan kosmetik USD57,4 miliar.
Melihat potensi tersebut, Bambang menyebut pengembangan pariwisata halal di Indonesia merupakan yang paling potensial. Sektor pariwisata juga diyakini akan membawa efek ganda terhadap belanja makanan dan minuman, hingga pakaian untuk memenuhi gaya hidup halal.
"Pertumbuhan industri halal ini harus fokus ke pariwisata, ini tentu bisa melayani berbagai macam konsumen atau wisata halal, busana, dan makanan. Ini mampu menciptakan lapangan kerja, kesejahteraan, dan juga menaikkan konsumsi," jelas dia.
Oleh karena itu pemerintah mendukung Bank Indonesia (BI) yang bekerja sama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) menyelenggarakan konferensi bertajuk Indonesia International Halal Lifestyle Conference and Business Matching 2018. Acara ini mengambil tema Halal Lifestyle Goes Global: Trend, Technology, and Hospitality Industry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News