Perseroan menyatakan progres yang ada menujukkan hal positif terhadap pembukaan gerai di negara lumbung padi ASEAN tersebut.
"Respons konsumen bagus, seperti Alfamart 10 tahun yang lalu, masih enjoy pertumbuhan penjuaan toko double digit," kata President Director Alfamart Hans Prawira di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 2 April 2018.
Selain itu, perusahaan retail yang telah memiliki 13.500 toko di Indonesia ini tengah menambah 800 toko yang terdiri 150 toko waralaba dan 650 toko reguler, terutama di Kalimantan dan Sumatera.
"Wilayah ini memiliki potensi besar karena kenaikan komoditi yang mengangkat daya beli. Fokusnya kira-kira secara umum 50-50 persen luar Jawa dan Pulau Jawa," tambah dia.
Namun demikian penambahan tersebut terbilang lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 1.111 toko. "Kita enggak ingin terus menambah toko tapi kanibalisasi terjadi, jadi akan lebih selektif membuka toko," lanjut dia.
Lebih lanjut, perusahaan yang telah mendapat penghargaan retail Asia Pacific Top 500 Awards, menggunakan strategi customisasi dalam pengembangan toko. Strategi tersebut dilakukan dengan melihat potensi yang dibutuhkan pada daerah tertentu. Selain itu dengan menggunakan dua sifat resindensial dan transit.
"Dua itu keperluannya beda, mungkin barang sama tapi ukuran beda. Jadi di situ lihat potensi untuk lebih relevan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id