Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah sedang mengurus 16 perundingan perdagangan. Namun, ada tiga perundingan yang sedang menjadi prioritas untuk diselesaikan.
Tiga perundingan itu adalah kerja sama perdagangan dengan Australia, perundingan FTA, dan perundingan dagang dengan Chili. Kalla meminta, tim yang terdiri dari eselon satu berbagai kementerian bisa merampungkan perundingan ini dalam waktu singkat.
Baca: Pemerintah Matangkan Percepatan FTA dengan 16 Negara
"Wapres bilang ini bisa cepat dengan sistematika yang beliau arahkan, jadi ini bisa cepat dan harus cepat," kata Enggar di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu 1 November 2017.
Enggar menjelaskan, untuk 2018 ada tiga perundingan yang akan dirampungkan dan tiga perjanjian yang akan dikaji. Enggar tak merinci potensi nilai dari perjanjian perdagangan ini. Kata dia, segala sesuatu masih harus dihitung dengan seksama.
Untuk tahun depan, Indonesia akan memprioritaskan perundingan perdagangan seperti IEU, RCEP, dan perjanjian perdagangan dengan Iran.
"Kalau Pakistan review, tahun depan," kata dia.
Baca: Akhir 2017, Indonesia Gabung FTA
Arahan Wakil Presiden dalam semua perjanjian dagang ini jelas, harus dikebut. Enggar pun optimistis dapat menjalankan skema yang telah disampaikan Kalla.
"Sistematikanya seperti ini akan lebih cepat. Dan kita melihat dengan cara begitu memang akan lebih cepat kementerian dan lembaga untuk segera melakukan ini sehingga setelah itu mapping-nya adalah itu akan menjadi mandat yang akan kita berikan kepada ketua tim perunding. Lewat dari itu, nanti diangkat lagi ke tingkat menteri. Kalau masih deadlock, nanti angkat lagi," jelas Enggar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News