Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, saat ini baru sekira 5,9 juta data petani yang sudah terverifikasi. Dari jumlah tersebut, para petani sudah mendapatkan kartu sehingga sisanya ditargetkan bisa rampung hingga akhir tahun.
"Ini pada dasarnya semua sudah mendapatkan Kartu Tani. Nah sisanya kapan selesai, kita targetkan akhir tahun ini selesai," ujar dia, ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 11 Oktober 2017.
Dirinya menambahkan, nantinya kartu yang didapat bisa digunakan untuk membeli pupuk di kios-kios yang sudah ditetapkan. Dalam kartu tersebut juga tercatat jumlah pupuk subsidi yang akan didapatkan oleh para petani tergantung dari besaran lahannya.
Saat ini, pemerintah masih kesulitan dalam melakukan verifikas data petani yang benar-benar berhak mendapatkan subsidi. Untuk itu Rini berharap jika sosialisasi dari penyuluh yang berasal dari Kementerian Pertanian akan lebih gencar dilakukan.
"Itu tadi kan kita tekankan kepada penyuluh di Kementerian Pertanian ini harus lebih diaktifkan untuk memberikan penjelaskan kepada petani, pemakaiannya bagaimana, proses kelanjutannya bagaimana," jelas dia.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menegaskan, pemerintah juga terus melakukan review terhadap aturan yang mungkin mengambat implementasi ini. Menurut dia, hal ini dilakukan agar Kartu Tani diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar berhak.
Mardiasmo membeberkan jika turan-aturan yang akan diselesaikan terkait dengan pendataan ganda, sehingga penyaluran subsidi pupuk dari kartu tani bisa dilakukan berdasarkan by name by addres by Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Ke depan kalau data sudah settle kami matching-kan dengan kemiskinan, jadi petani yang miskin. Kan ini all petani. Nanti setelah itu, semua petani yang dapat subsidi, kami kerucutkan lagi jadi satu kesatuan kartu maka kami cari petani yang miskin," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News