"Saya harus mengatakan belum sepenuhnya (siap), terutama asessment manajemen sedang kita lakukan. Itu salah satu cara demi meningkatkan daya saing di pasar bebas ASEAN," ucap Rini saat ditemui di Kementerian (BUMN), Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta Pusat, Senin 1 Desember 2014.
Rini menyebut, bahwa Kementerian BUMN akan mengkaji ulang pengaturan manajemen di delapan perusahaan plat merah. Kedelapan perusahaan tersebut adalah Perum Navigasi, PT Garuda Indonesia Airlines (GIAA), PT Angkasa Pura 2 (Persero), PT Pindad (Persero), PT Telkom (Persero), PT PLN (Persero), Perum Bulog, dan PT Semen Indonesia Tbk.
"Perusahaan yang kami asess manajemennya itu apakah sudah tepat atau perlu perbaikan," ungkap dia.
Ia menjelaskan bahwa proses penilaian kinerja perusahaan demi menciptakan efisiensi dan daya saing perusahaan di BUMN tersebut akan terus dilakukan satu per satu ke seluruh perusahaan. Rini menambahkan, proses penilaian yang dilakukan saat ini memiliki konsep dan materi yang berbeda dengan yang dilakukan Kementerian BUMN sebelumnya.
"Salah satu perbedaan asessment sekarang dibanding sebelumnya. Asessment sekarang itu global asessment, sebelumya lokal yang secara standar manajemen BUMN saat ini masih dibawa asessment global," tutur dia.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa alasan asessment tersebut berbeda-beda tiap perusahaan. Menurut dia, ada yang memang sudah saatnya dilakukan asessment, atau seperti Garuda lantaran kinerjanya sedang menurun.
"Karena ada yang memang sudah saatnya. Garuda memang sudah dijadwalkan RUPSLB. Karena performance kurang baik, beberapa pemegang saham minta ada RUPSLB. Dengan performance Garuda perlu asessment," tutup Rini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News