Demikian ditegaskan Wakil Presiden perusahaan produsen pakaian, Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto, kepada perwakilan dari perusahaan penerbitan global, Oxford Business Group(OBG), Jakarta, Rabu (15/10/2014).
"Pertumbuhan di sektor tekstil, seperti di sektor lain, membutuhkan pembangunan sumber daya manusia. Kualitas pendidikan dan pelatihan pekerja terampil dan manajer memiliki dampak langsung pada keberhasilan kinerja keuangan perusahaan-perusahaan kami. Masih banyak yang harus dilakukan di area ini untuk membantu kami mencapai tingkat yang lebih tinggi dari kinerja bisnis," ungkapnya.
Sutanto juga menyoroti kebutuhan Indonesia untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan mitra dagang di panggung internasional, melalui inisiatif seperti Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), telah menjadi sesuatu yang sangat mendesak.
Pada 2014, total 12 negara telah mengambil bagian dalam negosiasi TPP yang merupakan kesepakatan yang diusulkan daerah perdagangan bebas (FTA) di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Indonesia berisiko ketinggalan kereta jika gagal untuk berpartisipasi dalam inisiatif tersebut.
OBG bertemu Sutanto dalam rangka penelitian untuk publikasi Laporan Investasi dan Ekonomi Indonesia dari OBG yaitu The Report: Indonesia 2015.
Pengamatan Sutanto atas sektor tekstil menjadi bagian dari penelitian OBG untuk laporan yang diterbitkan awal tahun depan.
Pablo Estevez Gutiérrez, Editorial Manajer OBG, menyambut baik kesempatan untuk mendengar pandangan Sutanto tentang isu-isu terkait pentingnya membina hubungan dagang dalam lingkungan yang kompetitif dan kebutuhan untuk mengedepankan pendidikan.
"Pandangan terhadap hal-hal ini akan ditelaah dan dibahas secara mendalam dalam laporan terbaru nanti. Saya yakin pandangan Ibu Anne akan berguna karena kami terus menganalisa perkembangan perdagangan dan industridi Indonesia dalam konteks regional untuk laporan 2015 tentang Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News