Cikarang Dry Port (FOTO: ANTARA/AKBAR)
Cikarang Dry Port (FOTO: ANTARA/AKBAR)

PLB Cikarang Dry Port Bakal Putus Rantai Calo Kapas

Eko Nordiansyah • 11 Maret 2016 19:19
medcom.id, Jakarta: PT Gerbang Teknologi Cikarang (GTC) sebagai pengelola pergudangan di Cikarang Dry Port akan memutus rantai calo kapas dengan beroperasinya Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk produk kapas. Fasilitas PLB untuk kapas ini dilengkapi dengan adanya gudang seluas 11.960 meter persegi yang dapat segera beroperasi setelah seluruh aturan teknis dikeluarkan pemerintah.
 
"Kami juga sedang membangun gudang kapas seluas empat hektare di atas lahan delapan hektare. Tahap pertama seluas satu hektare diharapkan selesai Agustus 2016 dengan investasi total sebesar Rp160 miliar. Setelah PLB kapas berjalan kami akan menjajaki komoditas lainnya," kata Direktur Gerbang Teknologi Cikarang Benny Woenardi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
 
Dirinya menambahkan, selama ini adanya calo impor kapas memberatkan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional. Pasalnya, selama ini pola pengadaan impor kapas di Indonesia masih didominasi impor langsung shipper dari luar negeri sekitar 60 persen, lalu 30 persen dari gudang di Malaysia dan sisanya 10 persen dari retailer yang melakukan impor untuk dijual lagi.

Panjangnya rantai impor kapas ini, lanjut Benny, membuat bahan baku tekstil ini menjadi mahal ketika sampai end user. Adanya PLB kapas ini secara otomatis akan memindahkan kapas dari gudang di Malaysia ke gudang di Indonesia. Tujuannya guna menekan biaya logistik, terutama transportasi dan gudang, yang selama ini belum terintegrasi antara pelabuhan, logistik dan kawasan industri yang menyebabkan adanya jarak dan ketidakpastian.
 
"Yang paling penting adanya kepastian pasokan kapas untuk industri tekstil dalam negeri, sehingga total biaya supply chain akan turun, dan pada akhirnya akan meningkatkan daya saing industri TPT nasional serta memacu inventasi baru dan membuka lapangan kerja baru," jelas dia.
 
Selain itu, keberadaan PLB kapas ini akan memberikan berbagai keuntungan baik pembeli, penjual maupun pemerintah. Bagi pembeli, tentu ada kepastian pasokan, lead time lebih cepat hingga mengurangi kebutuhan inventory dan modal kerja. Sedangkan para penjual akan lebih efisien karena bisa menghemat biaya gudang dan pengapalan. Selain itu, mereka juga lebih dekat dengan pembeli.
 
"Semua ini sesuai dengan komitmen kami dapat berperan aktif dalam memperbaiki kondisi logistik dan supply chain nasional, menurunkan total biaya logistik, dan membantu meningkatkan daya saing industri Indonesia untuk menghadapi persaingan global, MEA, pasar bebas. Majunya industri akan membuka luas lapangan kerja baru," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan