Illustrasi bela negara. Antara Foto/Muhammad Adimaja
Illustrasi bela negara. Antara Foto/Muhammad Adimaja

Program Bela Negara Harus Perkuat Ekonomi RI

Gervin Nathaniel Purba • 29 Oktober 2015 19:44
medcom.id, Jakarta: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai program bela negara seharusnya diarahkan untuk memperkuat perekonomian Indonesia.
 
Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan persoalan membela negara bukan hanya persoalan tentang kekuatan fisik. Menurutnya persoalan ekonomi harus ditekankan menjelang memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
 
"MEA akan melakukan invasi ekonomi. Apa yang akan lakukan oleh pemerintah?" ujarnya dalam dialog Bela Negara dalam Perspektif Pengusaha Muda, di Menara Bidakara 2, Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Ia berharap agar pemerintah mau memfokuskan pada pengembangan pengusaha muda Indonesia dibanding dananya digunakan untuk merekrut orang-orang yang tidak berkompeten dalam bidang ekonomi. Apalagi hal ini mengingat jumlah pengusaha di Indonesia terbilang sangat sedikit.
 
"Jumlah pengusaha saat ini hanya sebesar 1,4 persen dari total jumlah penduduk. Normalnya itu mencapai angka dua persen. Artinya sekitar 1,4 juta lebih pengusaha dibutuhkan di Indonesia," ungkap Bahlil.
 
Menurutnya jika pemuda Indonesia hanya terus berfikiran untuk menjadi pegawai setelah lulus kuliah, maka moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) akan menimbulkan pengangguran intelektual. 
 
Hal ini yang nantinya akan menciptakan pandangan bahwa universitas adalah penghasil pengangguran intelekual anak muda.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan