Ilustrasi (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Pembangunan Smart City Harus Sesuai Karakteristik Masyarakat

Eko Nordiansyah • 28 Januari 2016 17:29
medcom.id, Jakarta: Pembangunan kota pintar (smart city) di Indonesia harus mengikuti karakteristik masyarakat di daerah tersebut. Apabila pembangunan itu tidak berpatokan pada kota metropolitan lainnya maka pembangunan smart city akan sesuai kebutuhan masyarakatnya.
 
"Saya setuju smart city harus tematik, itu harus melihat karakteristik masyarakat (daerah) masing-masing yang ada dan yang ke depan seperti apa," ujar Pengamat Ekonomi Aviliani, ditemui di Hotel Crowne Plaza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
 
Bahkan, dirinya memprediksi, pada 2020 mendatang masyakarat akan didominasi oleh gen-y dan gen-z. Karenanya, pemerintah harus menyesuaikan pembangunan serta menyediakan perizinan pembangunan yang sesuai kebutuhan masyarakat.

"Berarti rumah landed makin sedikit, rumah yang model apartemen model rumah susun itu akan banyak. Melek internet itu harus karena gen-y dan gen-z itu sudah era gadget. Mungkin nanti orang banyak kerja di rumah sehingga harus disiapkan infrastrukturnya," jelas dia.
 
Selain itu, ia menambahkan, pemerintah perlu menyediakan transportasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya ketersediaannya, pemerintah juga harus menjamin ongkos transportasi yang dikeluarkan lebih murah.
 
"Ibaratnya uang itu habis hanya untuk transportasi. Itu makanya mereka enggak ambil kendaraan umum tapi tetap naik motor. Jadi jangan maunya pemerintah tapi lihat karakteristik penduduknya. Supaya income mereka tetap mencapai sejahtera," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan