"Kita tidak mau mengulang-ulang lagi tradisi lama dimana perencanaan dan penganggaran banyak yang tidak sambung, tidak sinkron antara yang direncanakan dengan yang dianggarkan sehingga tujuan meleset dari sasaran yang ingin kita capai," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Terbatas tentang Rancangan Instruksi Presiden tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, dikutip dari Antara, Rabu (13/4/2016).
Ia mengatakan perlunya pembahasan mengenai sinkronisasi dan perencanaan keuangan ke depan. Menurut dia, sinergi dan sinkronisasi merupakan kata kunci agar pembangunan nasional semakin efisien dan efektif.
"Dan ingin saya tekankan hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi dan sudah sering saya sampaikan sekarang bukan lagi money follow function tapi kita harus money follow program," tambah dia.
Presiden menekankan pentingnya perencanaan yang betul-betul terintegrasi, terkonsolidasi, terorganisir antarsektor, antarwilayah, antarpusat, dan daerah.
"Tidak ada lagi yang namanya egosektoral kita harus mulai berorientasi pada manfaat program, kepada rakyat dan sejauh mana progam itu bisa mendorong multiplier effect," ujar dia.
Kepala Negara juga menegaskan terkait dengan penganggaran yang harus fokus dengan prioritas yang jelas.
Ia meminta agar kualitas perencanaan dan kualitas penganggaran bisa ditingkatkan detailnya sehingga setiap kementerian/lembaga bisa mengendalikan langsung perencanaan dan penganggaran di kementerian/lembaga masing-masing.
"Bappenas dan Kemenkeu harus menjadi contoh agar sinergi ini bisa betul-betul kita laksanakan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News