Ilustrasi industri baja. (FOTO: Antara/Joko)
Ilustrasi industri baja. (FOTO: Antara/Joko)

BKPM: Pemerintah Dukung Penuh Industri Sektor Baja

Dian Ihsan Siregar • 23 Agustus 2016 18:09
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendukung kemitraan PT Krakatau Steel (Persero) dan Posco dalam upaya membangun pabrik baja berkapasitas 10 juta ton pada 2025.
 
Dukungan tersebut disampaikan dalam acara Kick Off Meeting Government Task Force Team in Supporting Steel Industry yang diselenggarakan di Hotel Borobudur hari ini. Thomas menilai, langkah korporasi Krakatau Steel dan Posco untuk membangun fasilitas peleburan baja (blast furnace) atau pengolahan baja terintegrasi (integrated steel mill) sangat strategis bila dilihat dari sisi makro berdampak positif pada dua hal yakni neraca perdagangan kemudian strategi industrialisasi jangka panjang.
 
"Hanya orang gila yang melakukan blast furnace di tengah kondisi overcapacity saat ini. Tiongkok saja overcapacity ratusan juta ton per tahun. Ini menunjukkan bahwa langkah yang diambil tidak semata-mata kepentingan korporasi tapi lebih berdasarkan pada kepentingan nasional," kata Thomas dalam siaran persnya, Selasa (23/8/2016).

Dukungan pemerintah, menurut Thomas, sangat diperlukan mengingat persaingan antara produsen baja yang sangat ketat. Ke depan hanya integrated steel mill yang mampu bersaing. Jadi mereka yang memiliki proses produksi dari hulu hingga hilir.
 
Thomas juga mengibaratkan kerja sama Krakatau Steel dan Posco sebagai bayi yang wajib dirawat dengan baik oleh pemerintah. "Ini merupakan proyek di perindustrian yang paling strategis karena kita tidak bisa melakukan industrialisasi tanpa memiliki industri hulu (upstream industry)," ungkap Thomas.
 
Seperti diketahui kemitraan yang dilakukan antara BUMN Krakatau Steel dan Posco diharapkan dapat menambah kapasitas produksi baja nasional sebesar 10 juta ton. Rendahnya tingkat produksi baja nasional membuat defisit neraca perdagangan akibat impor baja mencapai USD6,8 miliar.
 
Deputi Bidang Kerja Sama Intenasional Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan kick off meeting yang dilakukan akan mengawali pertemuan koordinasi yang akan dilakukan secara berkala oleh berbagai instansi pemerintah bersama Krakatau Steel dan Posco.
 
"Dua tujuan yang diharapkan tercapai oleh pertemuan berkala tesebut adalah pertama memastikan implementasi dari komitmen pemerintah, kemudian yang kedua adalah untuk melakukan supervise terkait proyek yang dilakukan," tambah Affandi.
 
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan, kemitraan Krakatau dan Posco diharapkan akan menjadi solusi bagi gap antara kebutuhan produksi baja dengan produksi nasional.
 
"2015, permintaan terhadap industri baja tercatat 14 juta ton sedangkan jumlah produksi nasional hanya kurang dari sembilan juta ton,” pungkas Putu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan