Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan sangat sedikit pedagang yang mau menjual daging kerbau beku dari India. Pasalnya, masyarakat belum familiar dengan daging kerbau, sehingga pedagang tidak mau mengambil risiko dengan menjual daging kerbau yang diimpor lewat Perum Bulog tersebut.
"Mungkin ada yang masuk ke pedagang ritel, tapi kecil sekali karena rata-rata pedagang menolak menjual karena masyarakat belum familiar, jadi pedagang ya tidak mau rugi dong. Pasar tradisional saya rasa tidak ada yang menjual karena rata-rata tidak punya mesin pendingin kan?" ucap Abdullah saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (13/9/2016).
Abdullah menilai masih banyak kalangan masyarakat dan pedagang yang mempertanyakan jenis dan kesehatan daging kerbau impor dari India. Dia menilai pemerintah masih kurang menyosialisasikan daging kerbau impor India terkait hal tersebut.
"Hanya orang tetentu yang tahu tahapan daging kerbau masuk gimana, spesifikasi gimana," tukasnya.
Bahkan naiknya permintaan daging untuk kurban pada Hari Raya Idul Adha juga membuat daging kerbau terlupakan. Abdullah menilai masih banyak stok daging sapi dan kerbau yang dimiliki masyarakat, sehingga permintaan daging ke pasar bisa menurun dalam beberapa hari ke depan.
Kendati demikian, dia menilai mungkin saja daging kerbau beku impor lebih laku untuk industri. Dia yakin daging itu tidak laku dijual ke pasaran masyarakat.
"Pemerintah juga tidak mempublikasikan kemana saja mereka jual dan sudah terjual kemana. Faktanya, di pasar tidak laku. Mungkin yang dijual ke industri yang sukses," imbuhnya.
Sementara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan daging kerbau impor bisa berpeluang menekan harga daging yang stabil tinggi di pasaran. Pihaknya pun siap membuka keran impor daging kerbau lebih besar lagi, jika harga daging sapi masih belum turun.
"Respons terhadap daging kerbau sangat bagus dan segera akan kita masukkan lagi dari Bulog dalam jumlah banyak dan terus-menerus karena dagingnya bagus," ucapnya di kantor Kementerian Perdagangan.
Dia menilai masyarakat banyak yang mengantri membeli daging kerbau beku yang dijual oleh Bulog. Permintaan yang tinggi itu terjadi juga karena harganya yang relatif murah, yakni Rp65 ribu per kg.
"Daripada Rp120 ribu per kg? Nanti daging-daging beku akan kita kendalikan harganya," imbuh Enggartiasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id