Perseroan menargetkan pembangunan terminal selesai pada kuartal I 2017 sesuai target yang ditetapkan pemerintah dan PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi, menuturkan pengerjaan proyek Terminal 3 dengan nilai kontrak Rp4,7 triliun yang terus berjalan baik hingga saat ini tak lepas dari pengalaman Wijaya Karya membangun sejumlah terminal bandara di Indonesia.
"Kami telah berpengalaman dalam proyek pengembangan seperti bandara di Bali, Balikpapan, dan lain-lain," kata Suradi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10/2016).
Berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek bandara, tambahnya, menjadikan Wijaya Karya beserta beberapa perusahaan yang tergabung dalam konsorsium, ditunjuk menjadi pemenang tender pembangunan Terminal 3 Soekarno-Hatta.
"Kami sebagai konsorsium ditunjuk karena memiliki beberapa kelebihan dalam pelaksanaan pekerjaan, antara lain harga yang lebih murah, pengerjaan yang efisien, serta waktu pengerjaan yang lebih cepat," kata Suradi.
Sejak awal mulai dioperasikan pada 9 Agustus 2016 lalu hingga saat ini, Suradi mengklaim tidak ada masalah atau kekurangan yang berarti dalam proses penyelesaian pembangunan dan pengoperasian Terminal 3 yang saat ini baru mencapai 40 persen.
"Kalaupun ada masalah seperti genangan yang terjadi pada waktu awal pengoperasian, itu bukan hal yang signifikan. Wajar genangan terjadi karena pada saat itu curah hujan sedang tinggi, sementara ada saluran air yang sempat tertutup dan genangan yang terjadi bisa segera diatasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News