Inspektur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Budi Hartawan (Foto:Dok.Kemenaker)
Inspektur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Budi Hartawan (Foto:Dok.Kemenaker)

Kemenaker Dorong Pegawainya Beradaptasi dengan Teknologi

Gervin Nathaniel Purba • 16 Juli 2019 11:04
Jakarta: Pesatnya perkembangan teknologi (TI) dalam era revolusi 4.0 menuntut Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) berperan lebih efisien dan efektif dalam memberikan jaminan dan konsultasi atas pengendalian, manajemen risiko, dan tata kelola pemerintah.
 
Untuk itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Budi Hartawan mendorong para pegawai di lingkungan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenaker agar segera beradaptasi seiring perubahan zaman.
 
Saat ini, masyarakat Indonesia mulai terbiasa mengenal sistem berbasis TI yang diterapkan di lingkungan instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Misalnya, e-budgeting, e-procurement, e-payment, dan sebagainya.

Oleh karena itu, peran internal auditor mengalami perubahan dari yang sebelumnya menekankan detective control, yaitu mengidentifikasi masalah yang sudah terjadi dan mencoba memberikan saran untuk mengatasinya (watch dog), menjadi konsultan. Bahkan juga menjadi fungsi pengawasan dengan hasil memberikan nilai tambah.
 
"Peningkatan kinerja secara umum dengan aktivitas konsultansi, evaluasi dan penilaian atas manajemen risiko, aktivitas pengendalian intern dan tata kelola, serta mendukung informasi yang akurat kepada manajemen kementerian," kata Budi, dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Juli 2019.
 
Tidak hanya itu, seiring perubahan zaman, dunia ketenagakerjaan pun mengalami perubahan.  Contohnya, kata bekerja dan hubungan kerja mengalami perubahan dalam definisnya. Perubahan tersebut akibat dampak dari berkembangnya perubahan zaman terutama di dunia pekerjaan.
 
"Dengan kondisi pasar kerja yang berubah, maka kita harus berubah menyesuaikan seiring perubahan zaman. Kalau kita tidak mempelajari perubahan pasar kerja di luar, maka kita pasti akan tertinggal," katanya.
 
"Tahun ini kita dihadapkan pada tahun pengembangan sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu, saya mengajak kepada pegawai di lingkungan Itjen untuk terus memanfaatkan teknologi yang ada saat ini guna menunjang kinerja di lingkungan kelembagaan,"  kata Budi, menambahkan.
 
Budi memberikan contoh negara yang telah memanfaatkan teknologi dalam mengimplementasikan pelayanan birokrasi di negaranya, yakni Estonia. Di negara tersebut telah menerapkan teknologi informasi berbasis aplikasi dalam menjalankan pelayanan pemerintahan.
 
"Saya melihat dengan dikembangakannya teknologi seperti 5G di dunia saat ini, nantinya pada masa depan teknologi ini akan bisa mendeteksi seseorang dengan menggunakan face detection, di mana data informasi dari orang tersebut akan bisa terdeteksi, termasuk medical reportnya, dll," ujar Budi.
 
Budi pun mengingatkan para pegawai di lingkungan Itjen agar mengikuti berbagai macam kursus pelatihan berbasis teknologi  agar bermanfaat dalam menunjang kinerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan