Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie (kiri), Kepala BKPM Thomas Lembong (tengah), dan Menhub Budi Karya Sumadi (kanan). FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie (kiri), Kepala BKPM Thomas Lembong (tengah), dan Menhub Budi Karya Sumadi (kanan). FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo.

Proyek Bandara Singkawang Ditawarkan ke Investor Swasta

Ilham wibowo • 07 Oktober 2019 11:06
Jakarta: Pemerintah resmi membuka peluang kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam proyek Bandara Singkawang, Kalimantan Barat. Para investor domestik maupun mancanegara diajak berkolaborasi untuk merampungkan secara komersial infrastruktur strategis ini pada 2023.
 
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan kehadiran proyek Bandara Singkawang ini untuk menekan defisit infrastruktur Indonesia, serta mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga. Kehadiran KPBU menjadi penting untuk menopang daya saing global yang dihadapkan dengan keterbatasan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
"Ini terobosan dengan KPBU di proyek Bandara Singkawang ini," kata Thomas saat membuka market sounding investasi proyek di Ruang Nusantara BKPM, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019.

Proyek infrastruktur dipastikan masih menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode mendatang. Thomas menyampaikan seluruh kolaborasi proyek tersebut bakal dilakukan detail mulai dari kontrak pendanaan hingga pembagian manfaat dan profit.
 
"Ini bagian kita sempurnakan konsep KPBU supaya geser pembangunan infrastruktur pada APBN," ujarnya.
 
Adapun KPBU Bandara Singkawang ini akan dibangun dengan model dari nol yakni meliputi design, built, finance, operate maintain, dan transfer. Bandara yang memiliki konsesi hingga 32 tahun ini mencatatkan nilai operasi (operational expenditure/opex) sebesar Rp2,6 triliun dan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,7 triliun.
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan skema KPBU ini pun tidak terbatas hanya pada investasi asing. Investor dalam negeri juga didorong untuk memenangkan modalnya di proyek bandara yang akan memiliki runway 2.250 x 45 meter dan runway strip 2.370 x 300 meter ini.
 
"Modal swasta diperlukan pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur yang begitu banyak, bentang Indonesia yang sama dengan Eropa ini tugas yang tidak ringan," ungkapnya.
 
Sementara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menambahkan kehadiran bandara dengan terminal penumpang seluas 12.500 meter persegi itu akan memenuhi impian masyarakat Singkawang yang wilayahnya memiliki banyak dispora keturunan Tionghoa. Kedatangan wisatawan asing pun dipastikan bakal mencatatkan peningkatan setiap tahunnya.
 
Agenda pariwisata besar setiap tahun yakni Hari Cheng Beng atau sembahyang kubur dipastikan bakal membanjiri maskapai penerbangan.
 
"Ada 30 ribu etnis Tionghoa Singkawang yang sekarang bermukim di Taiwan dan di luar Singkawang, pada perayaan Cheng Beng penerbangan jadi meningkat," ungkapnya.
 
Mie meyakinkan para investor bakal mendapatkan manfaat besar dalam proyek Bandara Singkawang ini. Fasilitas bandara ini berada sangat strategis yakni dekat dengan perhotelan, Trans Kalimantan dan  Pelabuhan Kijing.
 
"Dimensi waktu menjadi penting yang kaya daya tarik investasi, proyek pembangunan Bandara Singkawang ini layak bagi saudara menanamkan modalnya," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan