Ilustrasi ekonomi kreatif. (FOTO: ANTARA/Irwansyah)
Ilustrasi ekonomi kreatif. (FOTO: ANTARA/Irwansyah)

Bekraf Himpun Komitmen Pembiayaan bagi Ekonomi Kreatif

Eko Nordiansyah • 15 November 2016 14:45
medcom.id, Jakarta: Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bakal menggandeng sejumlah sumber permodalan yang bisa menyediakan pendanaan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif. Pasalnya, selama ini akses permodalan jadi kendala utama yang dihadapi untuk menggembangkan ekonomi kreatif sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi.
 
Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, dalam Bekraf akan diisi oleh pihak perbankan maupun nonbank. Selain itu, Bekraf akan mengajak para filantropi serta menggunakan dana corporate social responsibility (CSR).
 
"Terkait permodalan bagi pelaku ekonomi kreatif, Dekraf diharapkan dapat menghimpun pinjaman, hibah maupun investasi yang akan disalurkan melalui skema konvensional dan syariah kepada para pelaku ekonomi kreatif," kata dia di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).



 
Meskipun begitu, dirinya mengakui bahwa yang dihimpun oleh Dekraf bukan dana secara langsung. Bekraf hanya akan mengumpulkan berbagai komitmen dari para pemodal untuk nantinya diteruskan kepada pelaku usaha atau sebaliknya dengan menghimpun ide pengembangan ekonomi kreatif.
 
"Jangan bayangkan kami akan meng-collect sejumlah dana. Jadi ini bukan pull of fund, tapi pull of comitment.  Tapi kalau bicara, sebenarnya kan sumber dananya sudah ada. Misalnya dari sisi pemerintah kita punya LPDP, kita punya BUMN-BUMN, modal ventura, kita juga punya bank pemerintah," jelas dia.
 
Melalui pembentukan Bekraf, dirinya menambahkan, Bekraf ingin membangun ekosistem yang baik untuk pengembangan ekonomi kreatif. Dirinya juga akan bekerja sama dengan regulator lembaga keuangan agar mendorong pembiayaan di sektor ekonomi kreatif menjadi lebih banyak.
 
"Ini adalah usaha kita membangun ekosistem bisnis pelaku, supaya lembaga keuangan ini makin nyaman untuk berinvestasi di sektor ini. Termasuk salah satunya yang kita lakukan sekarang supaya kawan-kawan perbankan makin paham, makin mengerti risiko bisnis di ke-16 subsektor yang ada," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan