Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto, menjelaskan molornya time schedule proyek ini lantaran masalah pembebasan lahan yang belum selesai. Asumsinya, pembebasan lahan untuk depo yang berlokasi di Bekasi Timur itu rampung pada Maret 2019.
"Iya mundur ke 2021 karena pembebasan lahan dengan asumsi Maret ini selesai lahan untuk depo. Jadi kami menunggu depo," kata Budi ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap I mencakup rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. Panjang proyek mencapai 44 kilometer (km).
Baca juga: Tarif LRT Diusulkan Rp10.800
Untuk lokasi stasiun LRT di Dukuh Atas, Budi menambahkan, telah tercapai kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan. Lokasi stasiun LRT akan berada di selatan Gedung Landmark.
"Tapi yang sekarang untuk yang Dukuh Atas sudah ada keputusan Gubernur dan Menteri Perhubungan. Dalam waktu dekat ini sudah akan dibangun sampai Dukuh Atas dan depo, mudah-mudahan Maret selesai," jelas dia.
Melanjutkan mengenai molornya proyek yang berpotensi pada bengkaknya anggaran, Budi tak ambil pusing. Ia membeberkan anggaran pembangunan proyek LRT sebesar Rp26 triliun. Sementara biaya tambahan akibat pengerjaan proyek tak tepat waktu sekitar Rp300 miliar.
"Bengkak dari mana? Ada tambahan persiapan Rp300 miliar. Rp300 miliar dari Rp26 triliun kan kecil," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News