CEO World Bank Kristalina Georgieva mengatakan, pemerintah bisa menambah modal lebih banyak untuk kesiapan dan pencegahan, serta membangun lebih proyek infrastruktur setelah bencana. Di sisi lain, pihaknya juga siap membantu jika dibutuhkan.
"Kami siap mendukung membangun kembali sekolah, rumah sakit, rumah-rumah (perumahan). Kurang lebih ketika bencana itu datang lagi, bangunan tersebut dapat kokoh menahan bencana," kata Kristalina di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu, 10 Oktober 2018.
Dirinya menambahkan, pencegahan terhadap bencana akan lebih baik dibandingkan pemulihan pascabencana. Kristalina mencontohkan setiap USD1 yang diinvestasikan untuk pencegahan bisa menyelamatkan USD4 hingga USD7 nilai kerusakan.
Bank Dunia, lanjut dia, memiliki pengalaman dalam membantu banyak negara melakukan mitigas bencana, yang bahkan lebih parah dari Indonesia. Salah satunya adalah dengan membangun konstruksi pascabencana yang standarnya lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya.
"Kami telah bekerja di banyak negara Turki, Chile, di mana bencana alamnya lebih kuat daripada di sini. Dan secara bersama-sama kita saling mendukung ketika bencana itu datang, kita mampu meminimalkan korban meninggal dan mengurangi kerusakan," jelas dia.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, pemerintah bekerja dengan segera untuk melakukan rehabilitasi usai bencana di Lombok dan Sulteng. Meski begitu JK menyarankan skema pendanaan yang tak hanya mengandalkan APBN dalam menyelesaikan rehabilitasi.
"Tentu kita bicarakan bagaimana solusinya. Salah satunya adalah dengan persiapan dan memberikan kesadaran, dan melaksanakan apa yang dapat kita lakukan. Seperti asuransi daripada bencana," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id