Managing Director Maintenance Lion Air Group, Mohammad Rusli mengatakan, pihaknya mengakali gangguan tersebut melalui ketersediaan armada pesawat yang standby.
"Tiket dari sisi komersial nanti kita support dengan pesawat yang standby. Jadi disesuaikan dengan ketersediaan pesawat," ujar Rusli di Apron Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 12 Maret 2019.
Rusli menjelaskan salah satu gangguan tersebut membuat jadwal penerbangan maskapai menjadi delay. Beberapa penerbangan kerap mengalami ketelambatan keberangkatan sejak kemarin.
"Delay pasti ada, tapi kita bisa mengatasi karena harus mematuhi apa yang tercantum dari peraturan menteri tentang delay manajemen," kata Rusli.
Namun demikian, pemberhentian sementara sebanyak 10 unit pesawat tersebut bukan tanpa alasan, melainkan menjalani pemeriksaan kelaikan terbang oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU). Lanjutnya, pemeriksaan kelaikan pun dilakukan di tempat terpisah secara bersamaan yakni enam unit di Tangerang, dua unit di Denpasar, satu unit di Manado, dan satu unit di Makassar.
Sejauh ini katanya sudah terdapat dua pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air yang menjalani inspeksi oleh DKPPU Bandara Soekarno-Hatta. Dari hasil sementara, belum ditemukan gejala anomali atau kejanggalan pada dua unit pesawat milik Lion Air tersebut.
"Sekarang sudah selesai dua pengecekan sisanya sedang dikerjakan. Nanti akan kita laporkan ke dirjen, dalam hal ini kita merespon yang disampaikan dirjen. Nanti dirjen yang akan memberikan keputusannya apakah pesawat ini lanjut operasi atau tidak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id