Dalam kesempatan tersebut, Waroh mengeluhkan mengenai kesulitan yang dihadapi petani saat ini. Waroh mengatakan, dirinya merupakan petani yang menanam singkong di atas lahan 2.000 meter. Ketika panen, kata Waroh, maka dia biasa menjual hasil tanamnya seharga Rp75.000 per pikul yang dijual ke makelar.
Dari 2.000 meter, hasil tanaman yang bisa dipanen yakni hingga 30 pikul. Namun, pada saat ini, hasil panen yang didapat hanya 15 pikul. Belum lagi saat ini harganya sedang turun menjadi Rp40 ribu per pikul.
"Sekarang hanya 15 pikul, harganya lagi murah Rp40 ribu per pikul. Makanya sekarang petani lagi susah," kata Waroh.
Mendengar hal tersebut, Ani, bilang agar Waroh mengatakan agar makelar jangan menurunkan harga. Namun, Waroh menjawab hal tersebut bukanlah keinginan makelar.
"Dari atasnya barangkali Bu. Inginnya makelar mahal, kan dari atasnya bagaimana," kekeuh Waroh.
"Oh begitu ya?" tanya Ani mendengarkan cerita Waroh.
Tak hanya itu, Waroh pun mengeluhkan biaya-biaya yang mahal dan tak sebanding dengan pendapatan. Dia mengatakan hasil tanamnya oleh makelar dijual ke Pasar Ciluar, Bogor yang jaraknya lumayan jauh dari tempatnya.
"Dijual ke Ciluar ongkosnya lebih mahal kan bu, bensin naik. Makanya orang-orang sini sekarang lagi teriak-teriak," tutur Waroh.
"Ah bensin enggak naik. Harga singkong turun, bensin naik. Tapi bensin enggak naik. Terus yang naik apa lagi Bu Waroh?," Ani menjelaskan sembari bertanya.
"Listrik, garam juga baik bu, beras juga. Di kampung naik itu beras, kan pasarnya jauh," jawab Waroh mempertahankan argumennya.
Waroh pun menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika ditanya Ani adakah pesan yang ingin disampaikan pada Presiden.
"Yang penting ekonomi merata dan lebih baik," harap Waroh.
Ani mengatakan Pemerintah Jokowi telah mengucurkan berbagai dana ke Pemerintah Kabupaten Bogor seperti Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp1,9 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp200 miliar, dan dana desa mendapat alokasi Rp800 juta.
"Itu uang kita kumpulkan dari uang pajak dari mulai orang atau perusahaan yang paling kaya, kemudian negara hadir dalam berbagai bentuk, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), PKH, kredit ultra mikro, subsidi elpiji, sampai operasional sekolah pakai uang APBN. Kita tidak ingin memberatkan rakyat, tapi kita kembalikan lagi ke rakyat," jelas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id