Ia mengatakan, pola distribusi sangat penting mengingat antara gerbang masuk bahan pokok termasuk semen, berada sangat jauh dengan end user. Gerbang masuk berada di Pelabuhan Pomako, Timika sementara end user berada di Kabupaten Puncak Jaya dan Jayawijaya.
Untuk mencapai Jayawijaya, semen harus diterbangkan dari Bandar Udara Timika menuju ke Bandar Udara Wamena. Sedangkan untuk mencapai Puncak Jaya, dari Bandar Udara Timika diterbangkan ke Bandar Udara Wamena, lalu didistribusikan melalui jalur darat yang memakan waktu 2,5 hari.
baca : Harga Semen di Puncak Jaya Turun Jadi Rp500.000/Sak
"Jadi sekarang kita bisa menurunkan biaya logistik makannya yang kami lakukan adalah mengambil semen dari Makassar yaitu dari Semen Tonasa. Jadi kapal datang dari Makassar ke Timika dan untuk kita distribusikan ke beberapa tempat," kata Rini di Pelabuhan Pomako, Timika, Papua, Rabu 23 Agustus 2017.

Menurutnya, pengaturan pola distribusi itu akan berpengaruh besar terhadap biaya logistik dan rantai pasok yang selama ini terbebani pada harga semen di end user.
Seperti diketahui, sebelum turun harga, harga semen di Kabupaten Puncak Jaya mencapai Rp1 juta-Rp2 juta per sak dan di Kabupaten Jayawijaya mencapai Rp580 ribu per sak. Harga tersebut sangat jauh berbeda dengan harga semen di Jakarta yang berkisar Rp60 ribu sampai Rp70 ribu per sak.
"Jadi ini yang pelan-pelan untuk kita lakukan bagaimana bisa menurunkan biaya logistik," ucap dia.
Rini menjelaskan, strategi lainnya dalam menurunkan harga semen di Papua adalah dengan mengatur waktu kedatangan semen di pelabuhan dan waktu kapan semen harus distribusikan ke kota-kota lain di Papua.
"Karena tempat di Indonesia banyak yang jauh, dan proses logistiknya ada yang pakai pesawat ada yang pakai kapal, ada yang pakai pesawat dan juga darat, itu yang membuat harga menjadi mahal," beber dia.
Selain itu, Rini juga menuturkan dalam menekan biaya logistik, BUMN terkait diminta untuk menurunkan marginnya. Pengiriman semen pun difokuskan dari Makassar melalui PT Semen Tonasa.
"Kami bersinergi untuk secara komersial kita potong jadi costnya pelni, logistic costnya diturunkan, marginnya ya kita turunkan lebih jauh. Tapi yang paling utama sinergi BUMN prosenya jadi lebih optimal," ujar dia.
Semen Satu Harga
Meskipun agak susah, setelah harga semen turun, Rini menambahkan, melalui sinergi BUMN akan mengusahakan supaya harga semen di seluruh daerah sama seperti halnya BBM satu harga.
"Nah ini yang rada susah. Mungkin kita harapannya targetnya ke sana," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News