Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Husnul Fauzi mengatakan, tawaran tersebut disampaikan melalui Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis. "Saya juga sudah difasilitasi oleh Dubes untuk berkomunikasi melalui telepon seluler dengan Direktur Aldahra Aisha Alafifi," katanya, mengutip Antara, Selasa 22 Agustus 2017, .
Melalui media Whatsapp, Husnul menyampaikan permohonan agar pengusaha dari UEA itu mau menanamkan investasi bidang pertanian, khususnya mendirikan pabrik pakan ternak di NTB. Sebab, potensi penanaman jagung di NTB, cukup pesat pada 2017, yakni mencapai lebih dari 400.553 hektare dengan estimasi produksi 2,5 juta ton dalam bentuk pipilan kering.
"Direktur Aldahra belum menjawab karena masih menunggu terjemahan pesan Whatsapp yang saya kirim dari bahasa Indonesia ke Inggris," ujarnya.
Ia menyebutkan target produksi jagung pada 2017 jauh meningkat dibanding target tahun sebelumnya sebanyak 1,1 juta ton dengan realisasi mencapai 1,24 juta ton. Target tersebut diamanahkan oleh Kementerian Pertanian karena menilai NTB memiliki potensi lahan kering yang relatif luas.
Target lahan tanam jagung seluas 400.553 hektare terdiri atas lahan sawah seluas 215.553 hektare (ha) dan lahan bukan sawah seluas 185.000 ha. Lahan bukan sawah tersebut difokuskan di Pulau Sumbawa.
"Penambahan lahan jagung di Pulau Sumbawa berdasarkan asumsi bahwa Pulau Sumbawa memiliki potensi lahan bukan sawah yang cukup luas bila dibandingkan Pulau Lombok," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News