presiden Jokowi--MI/Ramdani
presiden Jokowi--MI/Ramdani

Jokowi Minta Penggunaan Biodiesel Dipercepat

Achmad Zulfikar Fazli • 20 Juli 2018 11:31
Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan mandatory (kewajiban) biodiesel dipercepat. Pasalnya, pemanfaatan biodiesel dan energi baru terbarukan saat ini masih terlalu kecil.
 
"Kita tidak boleh hanya bergantung kepada energi fosil semata, karena suatu saat energi fosil akan habis," kata Jokowi dalam Ratas 'Percepatan Mandatory Biodisel' di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.
 
Menurut dia, implementasi percepatan mandatori biodisel belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena itu, ia meminta penggunaan energi terbarukan dapat dimaksimalkan.

Baca: Pemerintah Berencana Revisi Biodiesel 20% untuk Sektor Nonsubsidi
 
Ia menilai penggunaan energi terbarukan sangat penting. Pasalnya, itu menyangkut dengan perbaikan neraca perdagangan Indonesia dan untuk mengurangi impor minyak. "Artinya juga akan menghemat devisa atau ada penghematan devisa di sini," ucap dia.
 
Ia mau pemerintah menghemat kurang lebih USD21 juta per hari dengan bermigrasi ke biodisel ini. Karena itu, ia ingin ada komitmen yang kuat dari jajarannya untuk percepatan mandatori biodisel ini.
 
"Apakah implementasi pelaksanaan ini betul-betul menjadi komitmen kita bersama, tidak berhenti pada target di atas kertas," ucapnya.
 
Jokowi berharap komitmen tersebut dapat dijalankan kementerian, lembaga, dan BUMN. Jokowi berharap pelaksanaan mandatory biodiesel disiapkan secara matang.
 
"Dari hulu sampai hilir. Sehingga implementasi ini betul-betul bisa menghasilkan sesuatu yang baik," tegas dia.
 
Kepala Negara juga mengingatkan penggunaannya dapat memperhatikan keamanan dan keandalannya sebagai bahan bakar alternatif. Dengan begitu, penggunaan biodiesel semakin meningkat dan luas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan