Ilustrasi. (AFP PHOTO/Adek Berry)
Ilustrasi. (AFP PHOTO/Adek Berry)

2015, Indonesia Eximbank Raup Laba Rp1,42 Triliun

Dian Ihsan Siregar • 23 Februari 2016 13:20
medcom.id, Jakarta: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meraup laba sebesar Rp1,42 triliun di 2015, atau naik 20,73 persen dari posisi laba bersih sebesar Rp1,18 triliun di akhir 2014.
 
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega menyebutkan, peningkatan laba bersih didorong oleh pertumbuhan ekspansi pembiayaan sebesar 35,55 persen menjadi Rp74,8 triliun per Desember 2015, bila dibandingkan ekspansi pembiayaan di 2014.
 
"Peningkatan pembiayaan ini disalurkan kepada lima sektor ekonomi terbesar yakni perindustrian (47,19 persen), pertanian (13,85 persen), pertambangan (12,06 persen), jasa dunia usaha (6,93 persen), dan pengangkutan (6,23 persen) atau terdapat pergeseran sektor yang dibiayai di tahun sebelumnya di mana perindustrian (44,69 persen), pertambangan (13,68 persen), pertanian (11,06 persen), pengangkutan (8,18 persen), dan jasa dunia usaha (6,58 persen)," jelas Ngalim, ditemui di kantor pusat Indonesia Eximbank, Gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Sepanjang 2015, segmen UKM terlihat adanya peningkatan porsi pembiayaan kepada UKM menjadi 9,71 persen dari sebelumnya sebesar 8,21 persen. Selain itu, upaya mendukung penetrasi ke non-traditional market terus dilakukan, antara lain dengan adanya pembiayaan ke negara seperti Bangladesh, Hong Kong, Kamboja, Meksiko, Italia, Vietnam, dan Guatemala sebesar Rp21,5 triliun, atau tumbuh 62 persen dari tahun lalu.
 
"Pada periode yang sama volume trade finance mencapai USD918juta atau naik 170 persen dibandingkan tahun lalu," jelas Ngalim.
 
Sebagai lembaga keuangan yang bergerak di sektor berorientasi ekspor, bilang Ngalim, Indonesia Eximbank tidak terlepas dari pengaruh gejolak harga komoditas global dan pelemahan permintaan negara tujuan ekspor Indonesia. Kondisi mana pada gilirannya memengaruhi kinerja debitur Indonesia Eximbank.
 
Meski begitu, ditengah kondisi tersebut Indonesia Eximbank sesuai mandatnya dituntut untuk tetap menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh pelaku di sektor yang orientasinya mengarah ke ekspor. Dengan permasalahan yang dihadapi debitur baik di dalam maupun luar negeri. Pada 2015, Indonesia Eximbank membukukan NPL gross 3,55 persen, atau mengalami peningkatan 2,26 persen bila dibanding tahun sebelumnya.
 
Maka dari itu, Indonesia Eximbank telah menjalankan langkah penyelamatan melalui restrukturisasi terhadap debitur yang masih memiliki prospek usaha, tapi terganggu likuiditasnya. Dengan demikian, diharapkan debitur-debitur tersebut tetap dapat memenuhi permintaan buyer di luar negeri dan memiliki peluang dan waktu yang memadai untuk menata likuiditasnya.
 
Untuk mendukung ekspansi bisnis, Indonesia Eximbank pada 2015 melakukan upaya penggalangan dana baik melalui pasar utang di dalam negeri maupun melalui pinjaman sindikasi dan bilateral.
 
"Penggalangan dana dilakukan dengan memperhatikan profil dana yang dibutuhkan dan suku bunga favorable sehingga memberi cukup ruang bagi Indonesia Eximbank untuk menyediakan pembiayaan kepada sektor berorientasi ekspor dengan suku bunga kompetitif. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, sepanjang 2015 Indonesia Eximbank telah menerapkan suku bunga pembiayaan single digit kepada pelaku pasar," pungkas Ngalim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan