Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga dan penurunan biaya operasional.
"Kami fokus untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dan menjalankan proses bisnis secara disiplin," ujar Glen dikutip dari Antara, Rabu (16/3/2016).
Pendapatan bunga Bukopin pada 2015 meningkat 17,07 persen menjadi Rp8,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp7,1 triliun. Sementara itu, marjin bunga bersih (NIM) perseroan pada periode yang sama mencapai 3,58 persen. Pertumbuhan pendapatan bunga bersih didorong oleh peningkatan kredit sebesar 19,51 persen menjadi Rp66 triliun dari tahun sebelumnya Rp55,3 triliun.
Di sisi lain, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Bukopin juga naik menjadi 86,34 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 83,89 persen. Segmen mikro menjadi salah satu pendorong penguatan kredit Bukopin pada 2015 lalu di mana tumbuh 43,39 persen menjadi Rp7,9 triliun (yoy).
"Di sisi lain segmen UKM juga mampu mencetak pertumbuhan kredit 27,57 persen menjadi Rp27,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp21,4 triliun. Segmen ini memberikan kontribusi terbesar kredit, yang mencapai 41,38 persen diikuti oleh segmen komersial 36,41 persen," jelas dia.
Dana pihak ketiga Bukopin pada 2015 meningkat 16,48 persen menjadi Rp76,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp65,4 triliun. Penambahan ekuitas juga merupakan salah satu faktor penguat kapabilitas perseroan untuk terus memacu penghimpunan dana. Hingga akhir tahun lalu, ekuitas Bukopin naik 10,72 persen menjadi Rp7,5 triliun.
"Kami akan terus mengembangkan bisnis-bisnis yang bermanfaat bagi konsumen dan para pemangku kepentingan kami, termasuk para pemegang saham," pungkas Glen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News