"Dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,32 persen (mtm). Realisasi deflasi tersebut terjadi sejalan dengan telah berakhirnya perayaan Imlek dan Cap Go Meh pada Februari lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kalimantan Barat Dwi Suslamanto, seperti dikutip dari Antara, di Pontianak, Kamis (7/4/2016).
Namun, lanjutnya, realisasi deflasi pada Maret kali ini lebih dangkal dari historis Maret setidaknya data lima tahun terakhir dengan rata-rata -0,10 persen (mtm). "Kendati demikian, realisasi deflasi tersebut terjadi di tengah kondisi nasional yang masih mengalami inflasi 0,19 persen (mtm)," jelasnya.
Secara tahunan, pergerakan harga barang dan jasa di Kalbar tercatat mengalami inflasi 4,62 persen (yoy) atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,87 persen (yov). Kendati menurun, inflasi tahunan Kalbar masih berada di atas nasional yaitu 4,45 persen (yoy).
Berdasarkan disagregasinya, terjadinya deflasi pada periode ini terutama didorong oleh deflasi pada kelompok administered prices (AP) dan penurunan laju inflasi pada kelompok volatile foods (VF). Sementara itu, kelompok inti tercatat relatif stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News