Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan, beras IR-64 kualitas medium yang memiliki rentang harga sekitar Rp8.900-Rp9.000 per kilogram (kg) tersebut pasokannya melimpah di Karawang. Hal ini karena daerah sentra produksi beras saat ini mengalami masa panen.
"Artinya, dari sisi pasokan dan harga relatif stabil dalam beberapa bulan terakhir. Apalagi menurut informasi yang kita dapat dari beberapa pedagang bahwa mereka di daerah Karawang, Cianjur dan sekitar Jawa Barat itu dalam periode atau masa panen raya, sehingga pasokan itu relatif mencukupi," ujar Syarkawi, saat sidak di Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat, Jumat (27/11/2015).
Dugaan mereka, langkanya pasokan beras IR-64 kualitas medium di PIBC karena ada pemain curang dalam distribusi beras tersebut. Ini yang tengah didalami KPPU, karena faktanya Pasar Johar Karawang mengirim beras ke PIBC, namun di PIBC sendiri tak ada pasokan beras dari Karawang.
"Di PIBC barangnya kurang, berarti ada persoalan di proses distribusinya. Distribusinya inilah yang akan kita dalami karena terputus antara sentra produksi dengan sentra konsumsi yang ada di Jakarta. Ini yang akan kita dalami, siapa yang ada di antara sentra produksi dengan konsumen akhir," tegas dia.
Menurut Syarkawi, diindikasikan para pengusaha beras tersebut melakukan penimbunan beras di satu gudang yang telah disepakati bersama agar pasokan beras ke Jakarta menipis.
"Itu akan kita dalami, apakah ada penimbunan atau tidak. Karena faktanya di sini ada truk banyak, barang masuk terus barang keluar lagi. Pertanyaannya keluarnya barang itu ke mana, kok tidak masuk sampai ke PIBC. Persoalannya di situ," pungkas Syarkawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News