"Pencanangan sudah mulai besok, dan akan langsung ditetapkan. Siapa saja yang sudah siap bisa jalan. Hampir semua anggota Aprindo mau ikut semua pelaksanaan dan kebijakan tersebut," ujar Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta, saat dihubungi Metrotvnews.com, Sabtu (20/2/2016).
Tutum menyebutkan, anggota Aprindo yang bersedia mengikuti kebijakan tersebut antara lain, Hero Group, Carrefour atauTrans Mart, Super Indo, Alfamart, Indomaret, dan lainnya. Adapun daerah yang ikut berkomitmen, di antaranya Medan, Bandung, Solo, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Tangerang Selatan, Semarang, Malang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Balikpapan.
"Sudah ada 23 kota yang berkomitmen. Kalau kami memang hampir semua anggota siap. Kita juga sebelum melaksanakan kebijakan baru ini, pastinya kami informasikan terlebih dahulu dengan melibatkan institusi yang menaungi konsumen, seperti YLKI dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional," jelas Tutum.
Sementara itu, Corporate Communication General Manager PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid juga menyetujui kebijakan plastik berbayar, bahkan perseroan yang dipimpinnya berkomitmen agar konsumen bisa membawa tas sendiri dari rumah untuk tempat belanja.
"Kita bantu sosialisasi, edukasi konsumen untuk membawa tas sendiri dari rumah, karena kita membantu sosialisasikan program pemerintah, mulai 21 Februari 2016, plastik sudah tidak gratis. Jadi persisnya itu konsumen membeli Rp200 per plastik. Ini kan uji coba, tas reusable bag pun bisa dibeli dari kami, bisa digunakan berulang-ulang," tutur Satria.
Transmart Carrefour sendiri, ditambahkan Satria, sudah berada di 22 kota yang ada di Indonesia. Kota-kota itu dapat dipastikan bisa mengikuti kebijakan baru tersebut.
"Kita akan serentak besok mengimplementasikan, dalam masa sosialisasi di 22 kota yang ada toko Transmart, dan kota itu mengikuti program ini. Bagaimana kita bersinergi dan mensosialisasikan detail dan bermanfaat banyak untuk seluruh konsumen. Jadi lebih penting mengedukasi konsumen Indonesia, rancangan insentif, terhadap toko modern yang melakukan ini, sehingga jadi gerakan nasional yang peduli akan sampah," pungkas Satria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News