Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life Pieter Wattimena mengatakan masyarakat harus mau menabung dalam mengantisipasi biaya-biaya yang tidak bisa diprediksi di masa mendatang. Selain itu, kebiasaan menabung juga untuk mengantisipasi kenaikan harga berbagai kebutuhan di masa mendatang.
"Banyak hal seperti peralatan untuk investasi karena menabung tidak harus asuransi yang penting ada rencana untuk masa depan," ujar Pieter saat ditemui di Midtown, Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2015).
Menurut Pieter, salah satu alasan Commonwealth meluncurkan kalkulator finansial lantaran ingin memberikan kesadaran finansial bagi masyarakat. Ia juga mengakui telah memperkenalkan kalkulator finansial ini ke pelajar tingkat SD sampai Perguruan Tinggi.
"Fasilitas ini (kalkulator finansial) bisa menggantikan perencanaan finansial keuangan dengan sistem yang mudah dan mudah untuk dipelajari," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Pendiri Financial Planning Standards Board (FPBS) Tri Djoko Santoso mengatakan kebudayaan menabung itu berarti memikirkan masa depan. Sebab selalu ada pendanaan dalam setiap rencana.
"Hari tua menikah semua perlu uang. Jadi namanya rencana, ada uang untuk masa depan nanti, bagaimana jika nanti ada suatu peristiwa tetapi tidak ada uang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News