"Peningkatan laba komprehensif disebabkan peningkatan imbal hasil jasa penjaminan, pendapatan investasi, dan pendapatan lain (subrogasi)," kata Direktur utama Perum Jamkrindo, Diding S Anwar, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (13/2/2015).
Selama 2014, jelas dia, pendapatan penjaminan tumbuh 7,6 persen menjadi Rp1,44 triliun, dari posisi sebelumnya Rp1,33 triliun di 2013.
Pendapatan penjaminan itu meliputi dari 13 produk penjaminan yaitu penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan bank garansi, penjaminan distribusi barang, penjaminan kredit multiguna, penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), surety bond, penjaminan kredit BPR/BPRS, penjaminan KPR Sejahtera FLPP, costums bond, penjaminan keagenan kargo dan penjaminan invoice financing.
Posisi beban klaim 2014 menjadi Rp1,02 triliun atau naik enam persen dari posisi Rp963,39 miliar di 2013. Kenaikan beban klaim disebabkan oleh peningkatan klaim kredit KUR yang sejalan dengan peningkatan jumlah outstanding yang dijamin.
Sementara itu, pendapatan investasi meningkat 52,8 persen menjadi Rp531,36 miliar, dari posisi sebelumnya sebesar Rp347,67 miliar di 2013. Sedangkan beban usaha juga mengalami peningkatan menjadi Rp328,42 miliar, atau tumbuh 43 persen dari posisi Rp229,6 miliar di 2013.
"Kenaikan beban usaha seiring dengan perkembangan bisnis dan pengembangan usaha perusahaan," urai Diding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News