"Dana sebanyak USD130 juta itu untuk beli lahan, penimbunan, dan infrastruktur," kata Erik, ketika ditemui di kawasan industri Wilmar Group, Serang, Jumat (7/8/2015).
Menurutnya, dengan tersedianya infrastruktur, maka bisa mendatangkan investasi yang melimpah di kawasan industri Wilmar Group. Diharapkan, investor dari Jepang dan Malaysia bisa masuk ke kawasan industri tersebut. Pembangunan kawasan industri ini sendiri sudah berjalan sekitar dua hingga tahun lamanya.
Selain membangun infrastruktur di kawasan industri, Wilmar Group juga akan menggelontorkan dana investasi sebanyak Rp7 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pembangunan reklamasi, pelabuhan (port), sport center, shopping market, dan lainnya.
"Kita akan kerjakan dulu 100 hektare (ha) yang kita miliki. Kalau orang sudah lihat bagus maka yang lain pasti akan banyak datang. Sehingga minat yang datang besar," jelas dia.
Dari dana sebesar Rp7 triliun, pembangunan pelabuhan menghabiskan dana sebesar Rp2-3 triliun, sedangkan sisanya diperuntukkan bagi power plant, infrastruktur kanal, dan reklamasi. "Di sini terintegrasi. Aa jalur kereta api, pelabuhan untuk koneksi. Ada gas, ada air, ada PlN disini juga. Sebenarnya disini cocok untuk powerplant, PLN mau bangun, power plant bagus secara operasional," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News