Menteri BUMN, Rini Soemarno, menjelaskan, digelarnya rapat pada Sabtu sore karena melihat momentum dan waktu yang pas dari para pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
"Karena kebetulan ada di Jakarta semua pas Sabtu sore, jadi kita lakukan rapat sekarang," ujar Rini, saat ditemui usai rapat mendadak beberapa menteri di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).
Terkait rapat yang dibicarakan, PT Pertamina (Persero) siap menjadi pemegang saham mayoritas di Blok Mahakam. Setelah masa kontrak perusahaan migas asal Prancis Total E&P Indonesia habis pada 2017.
"Kami rapat mendengarkan presentasi Pertamina tentang Blok Mahakam. Dari presentasi Pertamina, mereka siap jadi mayoritas pemegang saham blok Mahakam," terang Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Dia menjelaskan, setelah Pertamina menguasai Blok Mahakam, maka pemerintah akan konsen tentang produktivitas migas yang ada di sana, sehingga volume atau produksinya tidak menurun. Untuk itu, masalah Blok Mahakam ini akan diserahkan langsung kepada Pertamina untuk duduk bersama dengan Total E&P Indonesia.
"Sekarang jaminannya cukup kompatibel, jadi saham mayoritas. Kontrak habis 2017. Berlaku transisi yang kami khawatirkan produktivitas, transfer teknologi, kemudian pendapatan, transisi yang baik. Kita minta Pertamina bicara eksisiting operator," pungkas Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News