"Kita sebagai bank umum tetap akan fokus ke kredit untuk korporasi. Share kita untuk korporasi sekira 36 persen," kata Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, di Gedung BEI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Dirinya menambahkan, korporasi yang dibidik oleh Bank Mega adalah korporasi yang memiliki konglomerasi. Pasalnya, perusahaan konglomerasi dinilai memiliki potensi yang lebih baik dibanding korporasi tunggal.
Namun demikian, dirinya menggarisbawahi untuk perusahaa konglomerasi yang memiliki lini bisnis beragam. Sebab hal ini dilakukan untuk menghindari risiko kredit bermasalah.
"Terutama konglomerasi yang mempunyai lini bisnis yang beragam. Karena kita berharap kalau bisnisnya beragam kalau terjadi penurunan di salah satu bisnis, bisnis lain masih bisa menunjang," jelas dia.
Sekadar diketahui, selama 2015, portofolio kredit Bank Mega mengalami penurunan sebesar 3,62 persen. Dari penyaluran kredit 2014 mencapai Rp33,61 triliun, kemudian turun menjadi Rp32,40 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News