Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengakui bahwa infrastruktur yang ada di Indonesia masih tak seimbang dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, investasi pengusahaan jalan tol dari pihak swasta pun masih belum maksimal.
"Pengalaman kekacauan kemarin dari macet total di Brebes Exit/pintu keluar tol Brebes timur itu jadi alarm bagi kita semua bahwa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang infrastruktur (jalan)," ujar Sofyan di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Diakuinya, pemerintah sebelumnya tidak membuka investasi swasta asing secara penuh terhadap pengusahaan jalan tol. Alhasil, swasta asing enggan untuk menanamkan modalnya dalam menggenjot pembangunan infrastruktur jalan, khususnya jalan tol.
Maka itu, dalam paket kebijakan ekonomi jilid X, pemerintah merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2014. Dalam kebijakan itu, pemerintah mempersilahkan porsi kepemilikan asing terhadap pengusahaan jalan tol menjadi mayoritas hingga 100 persen.
"Penghambatnya memang banyak infrastruktur itu tidak pernah membuka investasi yang besar sekali. Periode kali ini kita mengeluarkan cukup banyak anggaran untuk infrastruktur yang salah satu terpenting adalah jalan dan lainnya seperti kereta api, pelabuhan, jembatan, dan bandara," paparnya.
Sofyan berpendapat ada faktor utama yang menyebabkan parahnya kemacetan di pintu keluar tol Brebes timur. Banyak pemudik ingin merasakan jalur baru tol Pejagan-Brebes Timur dan menganggap setelah keluar pintu tol Brebes Timur perjalanan akan lancar.
Banyaknya pemudik yang menjajal jalur baru tol Pejagan-Brebes timur tersebut, malah justru berakhir tragis. Volume kendaraan yang menumpuk ditambah jalur tol yang belum siap sepenuhnya karena masih belum terdapat tempat peristirahatan dan pom bensin, membuat jalur tol yang merupakan bagian dari proyek tol Pejagan-Pemalang itu macet total.
"Apa pun yang terjadi kemarin harusnya menjadi pelajaran berharga. Maka itu, Presiden memerintahkan untuk mempercepat jalan tol Jawa, itu salah satu cara mengatasi masalah (kemacetan)," pungkas Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News