Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pangan Strategis, Juan Permata Adoe. MTVN/Eko N.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pangan Strategis, Juan Permata Adoe. MTVN/Eko N.

Begini Perhitungan Harga Daging Sapi yang Capai Rp100 Ribu/Kg

Eko Nordiansyah • 14 Juni 2016 14:28
medcom.id, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut, harga daging sapi yang mencapai lebih dari Rp100 ribu per Kilogram (Kg) memang tak lagi bisa dihindarkan. Meskipun pemerintah bersikukuh menginginkan harga daging sapi berada di level Rp80 ribu per Kg.
 
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pangan Strategis, Juan Permata Adoe membeberkan, cara menghitung harga daging sapi adalah mulai dari harga sapi  per kg dari berat hidup. Sebelum dipotong, harga sapi berkisar USD3 per Kg atau sekira Rp43 ribu per Kg per berat hidup sapi.
 
"Sapi hidup dijadikan karkas,dibagi dua. Kalau dibagi dua jatuhnya Rp86 ribu. Turunnya ke rumah potong hewan, ongkosnya Rp20 ribu. Berarti harga pokoknya Rp106 ribu. Ditambah lahi ongkos-ongkosnya ke pasar berkembanglah jadi Rp115 ribu," ujarnya di Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2016).

Sementara itu, impor daging beku (frozen) yang dilakukan pemerintah tak cukup membuat harga daging sapi turun. Sebab 85 persen masyarakat Indonesia lebih menyukai konsumsi daging sapi segar yang berasal dari sapi hidup.
 
Padahal, jika dihitung secara statistik jumlah sapi yang ada di Indonesia sudah sedikit. Dia mencatat hanya ada 12 juta ekor sapi yang ada, maka setiap peternak hanya memelihara dua ekor sapi.
 
"Kembali kami harapkan pemerintah cukup peka. Usul kami dari dulu, perbanyak masukkan sapi kepada para peternak. Kalau lima juta peternak bisa pelihara 100 ekor sapi, kita akan punya populasi tambah banyak," jelas dia.
 
Pemilik Supplier Daging Kibif ini menambahkan perlu waktu untuk penggemukan di feedloter sebelum melakukan impor sapi.  Hal ini dilakukan agar kualitas daging sapi yang di lepas ke pasar bisa lebih baik.
 
"Paling bisa, jika pemerintah mengizinkan sapi dari negara manapun masuk ke Indonesia. Itu baru bisa, dan paling top hanya (menekan harga) Rp100 ribu per Kg. Masalahnya penggemukan sapi memang harus digemukkan, bukan penimbunan," lanjut Juan.
 
Untuk jangka panjang, lajut dia, perlu adanya perubahan untuk menambah ketersediaan sapi siap potong. Usulan ini bahkan sudah disampaikan kepada pemerintah dan akan ditindaklanjuti oleh kementerian terkait.
 
"Pak Mentan terpaksa melakukan diskresi. Kalau itu dilakukan, setelah ini kita harus ubah Undang-Undang karena itu cukup menekan. Kita enggak mau dikatakan membangkang pemerintah, dituduh ambil keuntungan besar," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan