Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro. Foto: Medcom.id/Ilham Wibowo.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro. Foto: Medcom.id/Ilham Wibowo.

Taspen Optimistis Kinerja Usaha Melejit di 2020

Ilham wibowo • 19 Desember 2019 13:53
Jakarta: PT Taspen (Persero) memproyeksikan pertumbuhan usaha pada 2020 mengalami peningkatan dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Perusahaan yang bergerak di sektor asuransi dan investasi ini bakal mendorong kinerja anak usahanya lebih maksimal.
 
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan potensi pertumbuhan bakal lebih besar terutama realisasi strategi bisnis yang difokuskan di PT Asuransi Jiwa Taspen atau Taspen Life. Ia melihat banyak peluang yang bisa diisi Taspen dalam meningkatkan laba perusahaan.
 
"Banyak ceruk, peluang kecil yang bagus, masih rahasia, tapi ini momentum untuk Taspen Life melakukan penetrasi pasar," kata Iqbal ditemui usai meresmikan logo baru di kantor Taspen, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2019.

Perusahaan BUMN ini masih tetap bakal mengandalkan investasi di instrumen saham. Akan tetapi, Taspen juga mulai melirik investasi ke sektor infrastruktur dalam mengantisipasi perlambatan hasil investasi lebih dalam.
 
"Saya sampaikan mudah-mudahan kita akan dorong anak perusahaan sehingga Taspen Life insyaallah akan top up program yang ada hari ini lebih baik," tuturnya.
 
Dengan capaian yang terus tumbuh tersebut, Taspen memproyeksikan kenaikan target hasil investasi akan terjadi pada 2020. Hal ini ditunjang oleh pertumbuhan hasil investasi sepanjang 2019 yang juga naik.
 
"Outlook 2020 kami lihat pertumbuhan bisnis sampai kurang lebih 120 persen atau 20 persen lebih tinggi dari 2019 jadi pasti outlook-nya positif," paparnya.
 
Tahun lalu Taspen mencatatkan hasil investasi sebesar Rp7,65 triliun atau tumbuh 1,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan hasil investasi itu cenderung melambat karena dipengaruhi pelemahan rupiah dan kekhawatiran terhadap dampak global yang membuat investor asing melakukan aksi jual (net sell) di pasar saham sebesar Rp50,75 triliun.
 
Faktor lainnya, penilaian harga efek Indonesia atau dikenal dengan IBPA mengalami penurunan 10 persen untuk obligasi, dan diikuti penurunan Indeks Saham Gabungan (IHSG) mencapai 2,28 persen untuk saham. Kondisi ini mempengaruhi valuasi aset Taspen, yakni sekitar 45 persen pendapatan perusahaan berasal dari perolehan hasil investasi.
 
"Tahun ini kita wait and see, saya masih optimistis untuk 2020 itu kesimpulannya mudah-mudahan lebih baik," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan