Ilustrasi pembudidaya ikan dan udang. Foto: dok istimewa.
Ilustrasi pembudidaya ikan dan udang. Foto: dok istimewa.

eFishery Dongkrak Produktivitas Pembudidaya Ikan dan Udang

Medcom • 16 Oktober 2019 16:16
Jakarta: Perusahaan rintisan, eFishery, menyebarkan 1.000 SmartFeeder atau pemberi pakan otomatis ke pembudidaya ikan dan udang. Pemasaran 1.000 eFishery SmartFeeder ini dilakukan serentak di sepuluh kota di Indonesia sekaligus untuk memperingati Hari Pangan Dunia yang jatuh pada 16 Oktober ini.
 
"Pemasaran secara masif eFishery SmartFeeder ke pembudidaya ikan dan udang ini merupakan bentuk dukungan kami untuk membangun industri pangan dunia dengan teknologi," kata CEO eFishery Gibran Huzaifah dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Oktober 2019.
 
Gibran menjelaskan eFishery SmartFeeder membantu para pembudidaya ikan dan udang meningkatkan produktivitasnya. Hal ini diharap mampu meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya ikan.

Berdasarkan data produksi perikanan tangkap dan budidaya ikan KKP pada 2014 hanya 20,4 juta ton. Sedangkan pada 2015 naik menjadi 22,1 juta ton. Lalu, pada 2016 naik menjadi 22,68 juta ton, 2017 menjadi 22,69 juta ton, dan pada 2018 menjadi 24,3 juta ton.
 
"Dulu kami menjual satu SmartFeeder ini dalam waktu 90 hari. Hari ini, kami bisa 1.000 SmartFeeder dalam waktu satu hari. Ini menjadi bukti bahwa adopsi pembudidaya terhadap teknologi semakin cepat," tegasnya.
 
eFishery SmartFeeder merupakan alat pemberi pakan otomatis yang terhubung dengan aplikasi. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat mengatur frekuensi dan jadwal pemberian pakan serta takarannya. Pembudidaya dapat mengunggah jumlah pakan yang digunakan ke server internet untuk referensi di masa depan.
 
Dengan pemberian pakan yang terjadwal dan dengan 'dosis', lanjut Gibran, eFishery dapat menurunkan jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram daging yang disebut Food Conversion Ratio (FCR) hingga 24 persen. Dengan kata lain, penggunaan pakan menjadi lebih efisien.
 
"Ini merupakan salah satu upaya eFishery untuk menggunakan data yang didapatkan untuk membuat layanan yang membantu petani ikan dengan lebih maju. Ke depannya eFishery akan terus berupaya menyediakan layanan lainnya dengan memanfaatkan data dan teknologi," kata Gibran.
 
Gibran menambahkan eFishery saat ini digunakan di lebih dari 100 kabupaten/kota yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia. eFishery juga sedang menjalankan proyek perdana di Bangladesh, Thailand, dan Vietnam. Saat ini, sudah ada 11 riubu kolam dari 600 petambak baik ikan maupun udang. Tahun ini diharapkan ada 1.000 pembudidaya baru.
 
"Kami menargetkan bisa menjangkau satu juta kolam di lima tahun ke depan," pungkasnya.
 
Sektor perikanan dan budidaya ikan di Indonesia tengah berkembang. KKP menargetkan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan Nasional pada 2020 mencapai angka 115. Selain itu, konsumsi ikan sebesar 56,39 kg per kapita, nilai ekspor hasil perikanan sebesar USD5,98 miliar, dan jumlah kawasan konservasi perairan seluas 22,27 juta hektare pada 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan