"Jangan pernah mau enaknya saja, jangan pernah mau tiba-tiba kaya. Kalau mau tiba-tiba kaya, pergi ke kasino. Pilihannya dua, tiba-tiba kaya, atau jadi gembel," ujar dia saat ditemui di Galeri Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam, 14 Oktober 2019.
Dia juga berpesan kepada anak muda untuk selalu merintis karier dari bawah, serta selalu bertanggung jawab dalam mengemban tugas.
"Kalau jadi pengusaha, peganglah komitmen kepada nasabah, kepada klien, pelanggan, dan sebagainya. Itu dasar yang sederhana, kalau jadi politisi, jadilah yang memegang komitmennya," tegas dia.
Enggar menceritakan bagaimana dirinya harus berhenti menjadi politisi ketika mendapatkan jabatan menteri. Dalam kondisi tersebut menekankan pentingnya kembali pada komitmen awal.
"Yaitu untuk kepentingan bangsa. Makanya saya bangga kepada Bapak Surya Paloh,
begitu saya jadi menteri, saya diberhentikan dari DPP (NasDem), saya hanya jadi wantim, karena saya enggak mungkin jadi Ketua Bappilu merangkap jadi menteri. Dan ya sudah, saya tidak lagi urus politik," tutur dia.
Menjelang akhir jabatannya, Enggar juga berpesan untuk para pemimpin berikutnya untuk tidak hanya bekerja dari belakang meja. Dia meminta siapapun yang meneruskan tongkat estafet di Kementerian Perdagangan untuk ikut turun memantau lapangan.
"Contoh kalau Anda hanya bilang ke jajaran Anda untuk turun, sementara Anda di kantor, itu enggak mungkin (mereka turun). Tetapi dengan Anda ikut turun (ke lapangan), dia pasti mau turun juga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News