Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan - Medcom.id/Dheri Agriesta.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan - Medcom.id/Dheri Agriesta.

Luhut Dorong Investor Bangun Pabrik Baterai di Jabar

Damar Iradat • 24 Juli 2019 01:51
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, mendorong agar investor membangun pabrik bahan baku baterai lithium untuk mobil listrik di Jawa Barat. Salah satu produsen baterai, Contemporary Amperex Technologyy (CATL), telah membangun pabrik baterai mobil listrik di Morowali, Sulawesi Tengah.
 
"Kita lagi runding bisa tidak bikin industri baterai litihium di daerah Karawang, Bekasi, Purwakarta supaya lebih praktis," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019.
 
Menurut Luhut, pembangunan pabrik baterai lithium di tiga kawasan itu akan mendekatkan produk kepada pabrik mobil listrik Hyundai di Jawa Barat. Pasalnya, Hyundai juga berencana membangun pabrik mobil listrik di tiga kawasan tersebut.

CATL bersama LG, Volkswagen, Mercedes, dan Tesla sebelumnya juga baru saja groundbreaking pabrik pembuatan bahan baku baterai lithium di Morowali. Nilai investasinya mencapai USD4 miliar atau sekitar Rp 55,7 triliun.
 
Terkait hal tersebut, Luhut tidak menutup kemungkinan hasil pabrikan tersebut diekspor ke luar negeri. Pasalnya, bahan baku pembuatan baterai lithium berupa nikel dan kobalt juga melimpah di Indonesia.
 
Adapun, pembangunan pabrik baterai lithium di Morowali itu direncanakan rampung dalam tiga tahun. Ia ingin pabrik tersebut juga menjadi pabrik terbesar di dunia.
 
"Menurut saya harus jadi pabrik terbesar karena ongkos lebih murah, orang-orang aka melihat teknologi yang bagus dan ongkos murah," jelas mantan Komandan Kopassus itu.
 
Luhut menambahkan, investasi baterai lithium untuk mobil listrik ini juga beririsan dengan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Mobil Listrik. Menurut Luhut, Perpres tersebut segera ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
 
"Tadi sudah selesai Perpresnya. Mungkin hari-hari ke depan ini Presiden tanda tangan," ujar Luhut.
 
Pada awal tahun ini, Luhut juga mengatakan pemerintah tengah menghitung pasar dari produksi baterai lithium tersebut. Dia bilang hasil produksi baterai lithium itu tidak hanya digunakan untuk di dalam negeri, namun untuk diekspor ke luar negeri. Lithium bisa digunakan untuk mengisi mobil listrik, motor listrik dan sebagainya.
 
"Sangat bisa diekspor, kan kita enggak gigit (gunakan hasil produksi) semua itu. Kita bisa jadi pemain global," kata Luhut saat itu.
 
Morowali pilih karena memiliki produksi nikel yang melimpah. Sebab dia bilang 60-80 persen komponen baterai lithium berasal dari nikel. Di Morowali luas tambang nikel mencapai 200 ribu hektare dengan kualitas kadar nikel hingga 40 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan