Hasil pantauan di Pasar tradisional Kediri, Tabanan, Minggu menunjukkan, harga telur kini mencapai Rp1.030 per butir, padahal sebelumnya hanya Rp1.010 per butir sehingga ada kenaikan Rp20 per butirnya.
"Sebelum mengalami kenaikan satu krat Rp30.300 saya jual lagi Rp32.000 sekarang saya ambil satu krat Rp 30.900 lalu saya jual lagi ke pengecer Rp34.000," terang Nengah Nurati, seorang pedagang telur ayam.
Ia mengaku kenaikan harga telur ayam ini cukup mempengaruhi permintaan telur ayam dari para pelanggannya.
"Sekarang saja sudah ada pelanggan yang mengurangi pembeliannya, mereka biasanya akan menjual kembali dengan harga Rp1.500 per butir," ujar Nuriati.
Sementara itu, hal yang sama juga dikeluhkan seorang pengepul telur, yang mengeluhkan harga telur ayam naik selama dua hari terakhir ini.
Made Rasta, pengepul telur ayam di Banjar Dajan Tenten, Desa Anyar, Kediri, Tabanan, mengatakan bahwa rata-rata kenaikan harga telur mencapai Rp30 per butir.
“Harga telur ini sedikit demi sedikit merangkak naik, dari mulai Rp1.000 per butir, lalu naik menjadi Rp1.010 per butir sampai sekarang Rp1. 030 perbutir,”ungkap Made.
Ia menambahkan kenaikan harga juga dialami telur bebek, di mana telur bebek mengalami kenaikan harga mencapai Rp100 per butir. "Telur bebek naik dari harganya Rp1.600 per butir menjadi Rp1.700 per butirnya,"
ujarnya.
Made Rasta berharap agar kondisi ini tidak berlarut-larut dan kembali seperti semula supaya bisa mendapatkan keuntungan pada penjualan dan pembeli kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News