Rombongan pengusaha Dubai menemui Wali Kota, tetapi mendapat jawaban bahwa berdasarkan rencana tata ruang, pulau itu masih untuk pertanian, bukan industri. Wali Kota mengatakan pulau di Kecamatan Belakangpadang itu memang diminati beberapa penanam modal yang hendak mengembangkan atau memulai usaha, tetapi maksud mereka belum bisa direalisasikan. "Pulau Kepala Jeri itu terkendala masalah tata ruang," katanya di Batam, Jumat (3/4/2015).
Meski begitu, dia mengatakan pemerintah akan mengupayakan agar peruntukan lahan di pulau yang berdekatan dengan Selat Singapura itu bisa dialihfungsikan ke industri.
Menurutnya, jika Pulau Kepala Jeri bisa digunakan untuk industri, maka bisa menggairahkan ekonomi pulau-pulau penyangga Batam. Dengan begitu, pembangunan tidak akan lagi tersentralisasi di pulau utama, Pulau Batam.
Berdasarkan catatan Antara, selain pengusaha asal Dubai yang langsung menemui Wali Kota, beberapa pengusaha dalam dan luar negeri juga menyampaikan keinginan membuka usaha di Pulau Kepala Jeri.
Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani sebelumnya menyebutkan sudah ada penanam modal yang menyiapkan dana Rp10 triliun untuk pengembangan industri di Pulau Kepala Jeri. Rencananya, investor Timur Tengah akan membangun refinery di pulau itu. "Selain itu, penanam modal juga tertarik membangun industri pengolahan makanan halal," kata Sani.
Penanam modal dalam negeri asal Sumatera Barat juga tertarik membangun peternakan dan pengolahan sapi di Pulau Kepala Jeri. Namun karena belum ada kepastian lahan, perusahaan itu mengurungkan niatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id