Melihat kegigihan KKP untuk merealisasi swasembada garam yang diinisiasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tersebut, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan turut membantu. Caranya, yakni dengan mencarikan investor yang mau menanamkan modalnya di industrialisasi garam.
"Kita sedang mendorong swasembada garam dengan melakukan koordinasi dengan KKP dalam waktu dekat. Dan swasembada garam yang kita dorong ini utamanya garam konsumsi. Kita akan dukung investasinya," ungkap Franky dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Jendera Gatot Subroto No 44, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2015).
Dia mengakui, saat ini ada beberapa investor yang sudah masuk pada industri garam di Indonesia Timur, tepatnya di Nusa Tenggara Timur (NTT). "Namun itu ada beberapa kendala. Yang akan kita lakukan adalah turun bersama-sama untuk mendampingi dan menyelesaikan," ujar dia.
Pada 2014, KKP mencatat, produksi garam nasional mencapai 2,55 juta ton. Jumlah ini terdiri atas 2,2 juta ton garam rakyat dan 350 ribu ton buatan PT Garam (Persero).
Kebutuhan nasional akan garam sendiri mencapai 4,019 juta ton, terdiri atas 2,05 juta ton garam industri dan 1,96 juta ton garam konsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, 2,55 ton atau 63,44 persen haris dipenuhi oleh produksi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News